ABU Musa Al Asy’ari adalah orang kepercayaan dan kesayangan Rasulullah saw. Juga menjadi kepercayaan dan kesayangan para Khalifah setelah Nabi dan para sahabat beliau.
Sewaktu Rasulullah saw. masih hidup, ber-sama Muadz bin Jabal ia diserahi mengurus Yaman Setelah Rasul wafat, ia kembali ke Madinah untuk memikul tanggung jawabnya dalam jihad besar yang sedang diterjuni oleh pasukan Islam melawan Persia dan Romawi.
Dimasa pemerintahan Khalifah Umar, ia diangkat sebagai gubernur Basrah. Kemudian, Khalifah Utsman mengangkatnya menjadi gubernur Kufah.
Abu Musa termasuk Ahlul-Quran, karena selain telah menghafalnya dengan sempurna, ia juga memahami betul maknanya dan mengamalkan isinya.
Baca Juga: Terhapusnya Islam, Hilangnya Alquran, dan Musnahnya Orang-orang Saleh
Abu Musa Al Asy’ari dan Al-Quran
la membaca Al-Qur’an dengan suara yang menggetarkan hati para pendengarnya hingga Rasulullah pernah bersabda, “Sungguh, Abu Musa telah diberi Allah seruling dari seruling-seruling keluarga Daud.”
Dan, setiap kali Umar melihatnya, ia memanggilnya dan menyuruhnya membacakan Al-Qur’an, seraya berkata, “Bangkitkanlah kerinduan kami kepada Tuhan kami, wahai Abu Musa!”
Di antara pesannya tentang Al-Qur’an yang akan selalu dikenang adalah, “Ikutilah Al-Qur’an, dan jangan kalian berharap akan diikuti oleh Al-Qur’an.”
la juga termasuk ahli ibadah yang tekun.
Di musim panas yang sangat menyengat, bahkan untuk bernapas pun sulit karena saking panasnya, Anda akan menjumpai Abu Musa sedang berpuasa. la sangat senang berpuasa di hari yang sangat panas itu. la berkata, “Semoga rasa haus di panas terik ini akan menjadi pelepas dahaga bagi kita di hari Kiamat nanti.”
Dan pada satu hari yang sejuk, ia berjumpa dengan ajalnya. Raut wajahnya begitu ceria bagai orang yang mengharapkan rahmat dan pahala dari Allah.
Kata-kata yang selalu diulang-ulang semasa hidupnya, kini (saat ajal mau menjemput) juga menghiasi bibirnya.
“Ya Allah, Engkaulah Maha Penyelamat, dan dari-Mu-lah segala keselamatan.” []
Sumber: Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Itihsom