ChanelMuslim.com – 11 Ibadah Sederhana yang Setara dengan Haji
Tidak diragukan lagi, tidak ada perbuatan yang sebenarnya setara dengan ritual haji dan ibadah lain tidak akan memberikan hati kita tingkat kepuasan spiritual yang sama dengan haji. Tetapi Allah sesungguhnya Maha Penyayang dan Maha Pemurah.
Berikut adalah beberapa ibadah mudah yang dapat kita lakukan sehari-hari dan memiliki ganjaran setara dengan berhaji.
1. Berdzikir kepada Allah dari Subuh ke Ishraaq
Dzikir setelah sholat subuh hingga dhuha. Rasulullah SAW selalu menjaga sholat subuh berjamaah. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan tempat sujudnya, hingga terbit matahari.
Baca Juga: Tiga Ibadah Menurut Imam Nawawi
11 Ibadah Sederhana yang Setara dengan Haji
Usai subuh berjamaah, Rasulullah SAW berdzikir hingga matahari terbit (dhuha). Ketika matahari mulai terbit, Rasulullah SAW melanjutkan shalat dua rakaat. Dalam redaksi lain, juga diterangkan bahwasanya orang-orang yang senantiasa menjaga dzkir shalat subuh pahalanya setara dengan pahala ibadah haji dan umrah di Makkah.
Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang mengerjakan shalat subuh berjemaah, kemudian dia tetap duduk sambil dzikir sampai terbit matahari dan setelah itu mengerjakan shalat dua rakaat, maka akan diberikan pahala haji dan umrah. Kemudian Rasulullah SAW berkata “sempurna, sempurna, sempurna”,” (HR At-Tirmidzi).
2. Pergi ke Masjid Menuntut Ilmu
Pergi ke masjid dengan tujuan taklim (menuntut) ilmu nilainya juga sangat mulia di sisi Allah SWT. Menuntut ilmu (tholabul ilmi) dan juga mengajar (Muallim) di masjid pun, pahalanya setara dengan menunaikan ibadah haji di Makkah. Rasulullah SAW berkata.
Rasulullah SAW berkata.”Siapa yang berangkat ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, diberikan pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR At-Thabarani).
3. Shalat Berjamaah
Menjaga shalat berjamaah di masjid, sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah SAW.
Artinya:”Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan shalat dhuha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan diberikan pahala umrah,” (HR Abu Daud).
4. Umrah di Bulan Ramadan
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada seorang wanita,
“Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?”
Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya –ditunggangi suami dan anaknya-. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari Muslim).
Dalam lafazh Muslim disebutkan,
“Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Muslim)
Dalam lafazh Bukhari yang lain disebutkan,
“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku.” (HR. Bukhari).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud adalah umrah Ramadhan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” (Syarh Shahih Muslim, 9:2)
5. Memenuhi Kebutuhan Saudara-Saudara Muslim
Hasan al-Basri berkata:
“Pergi untuk memenuhi kebutuhan saudaramu lebih baik bagimu daripada melakukan haji setelah yang lain.”
6. Bakti pada Orang Tua
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
Rasul pun berkata padanya, “Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad.” (HR. Ath-Thabrani)
Nabi memerintahkan salah satu sahabat untuk berbuat baik kepada ibunya. Jika Anda melakukannya, dia berkata:
Anda seperti seorang jamaah haji, seseorang yang melakukan umrah dan seseorang yang berjuang demi Allah (mujahid).
7. Berniat Haji
Meski belum mampu melaksanakan ibadah Haji, berniat melaksanakan haji sangat dianjurkan. Sebab, tekad yang sangat kuat untuk berhaji akan dicatat pahala sama ketika berhaji. Terutama bagi umat Muslim yang sudah mendaftar ibadah Haji tetapi justru sudah dipanggil oleh Allah SWT.
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu ia berkata ketika perang tabuk kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau bersabda:
“Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak ikut melakukan perjalanan perang, juga tidak menyeberangi suatu lembah, namun mereka bersama kalian (dalam pahala). Padahal mereka tidak ikut berperang karena mendapatkan uzur sakit.” (HR. Muslim)
8. Bertasbih
Sayyiduna ‘Abdullah ibn’ Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berkata, “Dia yang membaca Subhanallah 100 kali di pagi hari dan 100 kali lainnya di malam hari adalah seperti orang yang melakukan haji 100 kali! ”
9. Menahan Diri dari Tindakan Terlarang
Berpantang dari tindakan haram (terlarang) juga lebih berbudi luhur daripada Nafl Haji.
Beberapa shalafus shalih berkata, “Sedikit saja menjauhkan diri dari maksiat, lebih baik dari lima ratus (Nafl) Haji.”
Fudhail ibn ‘Iyadh mengatakan, “Tidak ada haji atau jihad yang lebih penting daripada melindungi lidah seseorang” yaitu melawan dosa.
10. Menghadiri shalat ied
Beberapa Sahabat mengatakan, “Menghadiri shalat Idul Fitri sama dengan pahala Umrah, dan shalat Idul Adha sama dengan Haji.”
11. Menghadiri shalat Jum’at
Sa’id ibnul Musayyab berkata, “Menghadiri shalat jum’at lebih baik menurut saya daripada haji (sukarela).”
Hafiz Ibn ‘Asaakir juga telah mengutip kebaikan serupa melalui Imam Al-Awza’ie. [My]