MANUSIA pastinya tidak luput dari kesalahan.
Semuanya, dari anak kecil hingga orang dewasa. Semua itu menjadi pendewasaan untuk diri agar menjadi insan yang nantinya akan bermanfaat untuk sekitar karena sudah ditempa terlebih dahulu.
Bagaimana menasihati anak saat ia bermain dengan teman-temannya? Sedangkan saat itu saya tahu anak saya berbuat salah.
Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Insyaha memberikan beberapa tips untuk para orang tua implementasikan kepada buah hati.
1. Jangan memarahinya didepan teman-temanya.
2. Jangan berteriak saat memanggil anak dan juga jangan memanggil anak berulang-ulang kali.
Cukup 3 panggilan, jika masih belum mendengar (apalagi anak laki-laki kalau sedang fokus, kemampuan mendengarnya menurun) orang tua harus mendatangi anak.
3. Ajak anak masuk ke dalam rumah atau menjauh dari teman-temannya.
4. Duduk bersama atau orang tua berjongkok agar tinggi antara orang tua dan anak sama serta bisa saling menatap mata.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
5. Nasihati dengan lemah lembut, tekankan jika bunda tidak menyukai perbuatannya tetapi tetap sayang kepada anak, misalnya “Kakak, mohon maaf Bunda tidak suka kalau Kakak menyakiti kucing, Insha Allah Bunda yakin Kakak anak yang baik dan tidak akan mengulanginya lagi, Bunda sayang sama kakak.”
6. Lalu peluk anak atau belai rambutnya dan biarkan ia bermain kembali bersama teman-temannya.
Itulah beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orang tua.
Di samping itu, hal lain juga yang menjadi PR orang tua adalah menyikapi anak yang selalu ingin dituruti kemauannya. Solusinya adalah tegas.
Tegas bukan berarti keras atau kasar bahkan sampai menyakiti fisik ataupun melukai hati.
Tegas itu adalah konsisten. Sekali tidak tetap tidak, meskipun kita katakan tidak dengan lemah lembut dan tersenyum.
Cara Menasihati Anak yang Bersalah Saat Bermain Bersama Teman-temannya
Baca juga: Tahap Perkembangan Bicara Anak
Meskipun kita mengatakan tidak dengan pelukan dan belaian.
Jadi tidak semua keinginan anak mesti kita turuti.
Adakalanya kita tidak menuruti keinginan anak namun dengan cara yang lemah lembut.
Pada intinya Bun, ketegasan itu perlu diterapkan kepada anak. Ketegasan itu perlu untuk mengontrol anak.
Jika orang tua tidak tegas maka yang terjadi adalah orang tualah yang disetir anak, apalagi kalau anak sudah punya senjata dengan tangisan dan jeritan maka orang tua akan luluh di bawah kendali anak.
Namun ketegasan itu dilakukan dengan cara yang baik, mendidik, penuh kelembutan, senyuman sehingga akan berdampak positif pada jiwa dan kepribadian anak.[Sdz]