BAGAIMANA cara mendidik dengan lemah lembut? Ayah, Bunda, menurut penelitian, manusia itu memiliki milyaran bahkan triliyunan neuron dalam otaknya.
Pada anak, usia 0-7 tahun atau sering disebut sebagai golden age, terutama anak usia 0-2 tahun, neuron otak belum banyak yang tersambung.
Nah, pada usia 0-7 tahun, dan paling pesat pada usia 0-2 tahunlah neuron tersebut akan mulai tersambung.
Jika jaringannya banyak yang tersambung maka perkembangan otaknya akan lebih maksimal.
Anak akan semakin cerdas sebaliknya jika jaringan otaknya tidak banyak yang tersambung maka perkembangan otaknya akan terkendala.
Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W., menjelaskan bahwa salah satu yang mengakibatkan rusaknya jaringan otak pada anak adalah kemarahan yang diterima anak dari orang tuanya.
Jadi, hati-hati saat orang tua membentak anak sebab satu kali bentakan saja kepada anak akan menyebabkan 1 milyar neuron rusak seketika.
Baca juga: Mendidik Anak Sesuai Zaman
Cara Mendidik dengan Lemah Lembut
Nah, coba kita refleksi diri, Bunda, Ayah, berapa kali dalam sehari kita membentak anak.
Berapa kali dalam seminggu, sebulan, setahun kita membentak anak terus kira-kira nih, berapa milyar jaringan neuron yang rusak akibat bentakan kita dalam sehari, seminggu, sebulan bahkan setahun.
Nah, sekarang mulai sadarkan, jadi mari Bun, kita bersama-sama memperbaiki pola pengasuhan kita.
Memang kita tidak akan pernah sempurna namun minimal jika terus menyempurnakan diri kita dengan ilmu-ilmu parenting, agar kualitas anak kita kelak semakin baik.
Ayah, Bunda, agama kita, Islam mengajarkan kita untuk berkata lemah lembut kepada orang lain khususnya anak kita sendiri.
Coba perhatikan ayat-ayat Al Quran dan hadis berikut ini:
1. “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159)
2. “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, karena dia telah berbuat melampui batas. Berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut.” (QS. Thaha: 43-44)
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
3. “Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek.” (HR. Muslim)
4. “Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya.” (HR. Muslim)
5. “Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan.” (HR. Muslim)
Nah, Ayah, Bunda, ayo kita sama-sama belajar untuk berlemah lembut dengan anak-anak kita. Hargai anak kita dengan berlemah lembut kepada mereka.
Jika dengan tamu saja kita sangat menghormati, menghargai dan berlemah lembut maka dengan anak seharusnya kita juga memperlakukan mereka dengan lemah lembut, menghargai dan menghormati karena anak adalah tamu yang paling istimewa yang dihadirkan Allah untuk mengisi kehidupan kita sehari-hari.[Sdz]