ADANYA dinamika dalam keluarga, tak jarang banyak suami yang kesulitan untuk menanganinya dengan baik.
Lalu, bagaimana cara agar istri dan anak dapat patuh kepada kepala keluarga?
Bagaimana menyikapi istri dan anak yang salah sehingga sering membuat marah dan jengkel. Sudah sering dinasehati sampai dimarahi tetap saja ngeyel, tidak mau mendengarkan nasehat suaminya
Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Insyaha menjawab mengenai hal ini.
Untuk menerapi tingkah laku istri dan mungkin juga anak yang salah, yang bikin jengkel, bikin marah. Coba kita perhatikan ayat berikut ini.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At Taghaabun: 14-15).
Pertama yang harus dilakukan adalah memaafkan dan mengampuni semua kesalahan yang istri atau anak pernah lakukan.
Katakan kepada Allah “Aku sudah memaafkan kesalahan istriku dan anak-anakku, aku sudah ridho. Ya Allah, ampunilah dosa istri dan anakku, maafkan kesalahan mereka. Aku sayang istri dan anakku, aku mencintai mereka.”
Cara Agar Istri dan Anak Patuh Kepada Kepala Keluarga (1)
Saat kita memaafkan istri dan anak, saat itulah energi kita yang sebelumnya negatif karena sering jengkel, marah, kesel menjadi positif karena sudah memaafkan.
Saat kita memaafkan, hati menjadi lebih lega, beban di hati sudah menghilang dan dada kita juga menjadi lebih lapang.
Jadi yang pertama adalah memaafkan istri dan anak yang pernah berbuat salah.
Kedua, kita kadang sudah merasa benar. Kita menasihati anak dengan bukti-bukti, fakta, bahkan dengan ayat-ayat Al Quran dan hadits Nabi.
Baca juga: Potret Kepala Keluarga Ideal dalam Al-Quran
Benar, apa yang kita nasihat kan itu semua benar, 100% benar.
Tapi kita lupa bahwa kita juga harus menasihati dengan cara yang baik.
Jadi dua hal ini tidak bisa dipisahkan. Menasihati dengan benar dan cara yang baik.
Jika kita mengindahkan salah satunya, maka nasihat kita tidak akan efektif.
Bagaimana bisa nasihat itu masuk dalam pikiran anak, meskipun dengan ayat dan hadits jika kita menasihati anak dengan kemarahan.
Bagaimana anak bisa memahami nasihat kita, jika kita menasihatinya dengan bentakan.
Nasihat yang paling efektif adalah nasihat yang secara isinya benar dan dengan cara yang baik.[Sdz]