ChanelMuslim.com – Kamu tahu, hujan….
Hatiku lebih gerimis darimu.
Kamu tahu bunga, dulu hatiku lebih sumringah dari dirimu.
Kamu tahu daun, dulu rasa hatiku lebih segar darimu.
Tapi ketika mekar itu tinggal tunggu dipetik, tiba-tiba angin puting beliung mengambil semua merkah hatiku dan bunga kuncup sendu tanpa suara.
Sedih tak mampu melawan takdir.
Sempat tak ada air mataku ketika itu.
Walau banyak orang menyediakan bahu untuk luapan seduku tapi aku bertahan melawan gelombang duka, bertahan menerima takdir, walau sangat getir.
Tapi hari ini aku tak tahan lagi.
Tapi akan kutahan-tahankan dengan membiarkan air mataku berlinang di tengah hujan.
Berlomba menciptakan gerimis.
Dan luka itu tampak tak ada hikmah.
Aku berpikir keras dan mencari hikmah agar hatiku lebih kuat menyandang duka.
Namun Allah takdirkan aku untuk mempertahankan linangan air mata dan aku pun berdoa:
Yaa Allah…. Beri aku cinta agar aku siap menerima seberapa pun duka. Sampai maut merenggut jiwa.
Aku tak berharap banyak.
Karena dunia bukan tempat aku menerima segalanya tapi aku berharap hatiku tak segelas kaca.
Pecah berserak dan rentan terhadap luka.
Yaa Allah tambahkan aku cinta. Agar gerimis tak jatuh jadi limbah dan menghadirkan luka hampa yang terus menganga. Luka, pergilah dengan waktu.
Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya manusia diberikan semua pengakuannya tentulah banyak orang yang menuntut darah dan harta orang lain.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBB