TRAINING kayak gini yang penting paham topiknya apa, “What is the topic about?” Juga paham listening. Kita kebanyakan bisa reading tapi listening kurang.
Bahkan untuk nonton tv saja, listening dibantu subtitle jadi reading lagi.
Peserta kebanyakan orang English British banget, Wales, dah gitu ngomongnya cepat banget. Jadi musti fully concentrate while we are listening.
Alhamdulillah guru-guru JISc dan JIBBS pintar-pintar. Jadi bisa get involve karena di tengah materi mereka minta kita diskusi dengan rekan sebelahnya.
Dan orang-orang bule mana mau tahu kita orang Cirebon atau Majalengka.
Tapi, kami biasa menjawab dengan bumbu-bumbu sehingga mereka menjadi tertarik. Baru deh mereka tanya lebih detail kita dari mana. “Where about?”
Biasanya di situ kami stuck. Bagaimana menjelaskannya ya Indonesia di mana? Malas juga kalau bilang itu loh dekat Singapura. Gengsi lah.
Biasanya kita sebut Bali. Baru mereka engeh deh. Dan reflek mereka bilang terima kasih.
Baca Juga: 3 Pesan Mam Fifi untuk Lulusan Jakarta Islamic School
What is The Topic About
Kalau yang educated kayak mereka gini, biasanya nggak tanya-tanya soal gempa, plane crash atau apapun. Mereka menjaga perasaan.
Mereka lebih memandang hal yang positif daripada fokus pada yang negatif. Jadi kami lebih confidence.
Mereka tanya seperti, “Wah, kalian datang dari tempat yang jauh. Hebat benar, 12 orang lagi. Dapat bantuan dana dari pemerintah?”
Guru-guru menggeleng. “Full support from my director.”
Mereka kagum, “Wah, baik banget direktur sekolahnya.”
Di situ aku jadi ikut terharu. Membayangkan. Iya ya benar juga ya.
Lalu guru-guru menambahkan, “Ya habis training, kami diajak bos kami ke Berlin lalu ke Praha, Amsterdam dan pulangnya ke Turkye menengok anak bos.”
Aku mengangguk-angguk seakan-akan kami punya bos lain. Lalu mengalihkan topik dismiss. Kalau soal contoh-contoh education di kelas mah kami jago juga ternyata.
Karena kan di JISc dan JIBBS kita banyak practical daripada theory. Dan di Eropa sendiri, mereka juga lagi mengurangi teori dan hampir semua pembelajaran berbasis teknologi dan kreativitas.
Oh ya, mereka juga enggak dan jarang pakai handphone, masih kayak zaman dahulu. Menulis di buku dan tulisannya miring-miring cantik persis kayak guru SD-ku dulu. Bu Jumilah.
Allah berfirman, ”Dan katakanlah (olehmu muhammad),”ya tuhanku, tambahkan kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thoha: 114)
(Catatan Mam Fifi, November 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
opens ‘𝐍𝐄𝐖 𝐄𝐍𝐑𝐎𝐋𝐌𝐄𝐍𝐓 ‘𝐀𝐂𝐀𝐃𝐄𝐌𝐈𝐂 𝐘𝐄𝐀𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟐-𝟐𝟎𝟐𝟑”
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: