ChanelMuslim.com – Pandangan saya tentang anak remaja (part 4) adalah sebagai berikut:
Baca cerita sebelumnya Tentang Anak Remaja (Part 3)
22. Tidaklah tepat bila kita sebagai orangtua mengatakan, ”Ayah sudah pernah melalui apa yang kamu lalui.”
Karena akan membuat anak berpikir, “Ah, Ayah enak sudah melalui semua kenikmatan dunia. Aku kan belum pernah,” atau sang anak-anak akan mengatakan, “Ah biar saja bandel, nanti udah gedenya kayak Ayah juga kok.”
23. Kembali pada keluarga, seringkali orangtua tidak percaya dengan dirinya sendiri dalam mendidik anak. Maka serahkan pada lembaga lain atau orang lain untuk mendidiknya.
Jadi jangan heran ketika keluar dari lembaga tersebut (pesantren) maka sang anak akan kembali dengan sikapnya yang sudah di pupuk dalam keluarga. Tempat pertama dia menatap dunia dan belajar mengenal dunia.
Baca juga: Hidup Bersusah Payah
The last but not the least;
Tidak ada kata putus asa dalam mendidik anak, wajib mendidik walau hasilnya nampak jauh dari harapan. Karena bila kita mendidik dengan cara kita maka hasilnya dua, berhasil atau gagal. Namun bila kita tidak mendidik maka hasilnya jelas: gagal!
Jadi lebih baik mendidik daripada tidak mendidik at least mendapat pahala dari usaha mendidik itu. Kalau kita tidak merangkul dan mendidik anak kita, maka lingkungan dan syaithon yang akan mendidik mereka.
Menurut pendapat saya, teori pendidikan anak tidak ada yang seratus per seratus benar, yang ada adalah tepat atau tidak tepat, cocok atau tidak cocok, sesuai atau tidak sesuai dengan keadaan kita, dengan anak kita, dengan karakter anak kita, dengan kondisi keluarga yang tentu saja berbeda satu dengan yang lain.
Maka sesungguhnya setiap keluarga bila dibukukan, akan terdapat berjuta-juta buku kisah yang satu sama lain berbeda. Teori pendidikan anak yang paling benar adalah bila kita menyuruh keluarga kembali pada Al-Qur’an dan sunnah.
Hal itu harus dimulai dari sejak sebelum kita membentuk keluarga. Namun belum terlambat bila kita memulai dari sekarang sebelum anak kita menjadi seorang dewasa yang lahir dari rahim kita dan kita serasa mengenalnya.
Namun tiba-tiba berubah manjadi makhluk asing yang siap melarikan diri dan meninggalkan kita dan semua cita-cita yang kita bangun untuknya.
Janganlah kita mengambil peran sebagai orangtua yang membentuk anak menjadi anak durhaka, lihatlah ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal ini.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahriim: 6)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs