ChanelMuslim.com – Syria Women di Koln Jerman
Di negara-negara Eropa aktivitas pagi umumnya dimulai dari jm 8. Tadi pagi aku bangun kepagian meski kalo di negeri sendiri biasa aja, lalu kuputuskan jalan-jalan menyusuri lapangan Katedral gereja terbesar di Koln yang berbatasan dengan pelataran station kereta. Dan dalam heran yang dingin dengan jalan-jalan yang masih sepi, ku melihat nenek-nenek Syria duduk dilantai tanpa alas sedang makan roti kering. Ketika aku menghampiri dia nampak malu dan duduk diam. Aku jadi bingung dia gak minta apa-apa, tapi kondisnya membuat siapapun ingin memberi.
Memang beberapa waktu yang lalu, banyak pengungsi Syria yang “memaksa” masuk ke negara sekitar. Mereka berjalan kaki berbulan-bulan tadinya German menolak menerimam tapi atas dasar kemanusiaan mereka membuka pintu. Jangan tanya sumbernya dari mana ya? Silahkan cari sendiri kalo tidak percaya.
Baca Juga: KBRI Tetap Beroperasi di Tengah Serangan Rudal Tomahawk ke Syria
Syria Women di Koln Jerman
Lalu, kulihat ada polisi yang juga diam saja atau cenderung mendiamkan (tidak mengusir). Hanya kalau banyak kurasa diusir juga. Akh, gak enak bahasnya, sedih. Melihatnya aku bersyukur ditengah kesenangan aku berlibur dengan keluarga, aku diingatkan untuk tidak terlalu senang dan mengingat saudara yang di Syiria (sejenak menghela nafas).
Kemudian aku diajak ke masjid terbesar di Eropa, yang ternyata adanya dikota kecil ini. Mesjid yang dibuat masjid komunitas Turkye dan Cameron.
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]