STUDY tour jangan dihilangkan tapi cara berpikirnya yang harus lebih baik. Fa idza qudiyatus sholaatu fan tasyiruu fil ardhi.
“Apabila telah dilaksanakan salat Jumat, maka menyebarlah ke segala penjuru dunia.”
So? Itu ajaran Alqur’an. Untuk jaulah atau jalan melihat kemajuan dan keadaan tempat lain. Untuk saling mempelajari bahkan dalam Kurikulum yang lagi tren 21st century skills salah satunya adalah;
cross cultural country‘ saling berkunjung ke sekolah lain di negara lain untuk mempelajari tempat tersebut.
Study tour yang ada kecelakaan (alfatehah untuk para korban, kami turut berduka cita). Itu khan hanya satu dari ribuan bus. Yang kecelakaan khan busnya, kok yang disalahkan gurunya.
Semua anak nungguin acara study tour dengan teman-teman, sejak berbulan-bulan. Saran saya, nabung saja bareng-bareng, lalu akhir tahun dibuka dan saling subsidi saja.
Lalu cari tempat terdekat. Indonesia ini luas dan semua tempat banyak yang bagusnya.
Jadi jangan study tour-nya yang dihilangkan tapi cara berfikirnya yang harus lebih baik, fahami anak-anak dan juga jangan lupa, didiklah anakmu sesuai dengan zamannya.
Anak-anak itu dengar kata jalan-jalan senangnya bukan main, apalagi anak yang tinggal di pesantren, itulah kenapa anak-anak di pesantren saya, kerap saya ajak jalan sana jalan sini.
Kalau ada uang, saya yang bayarin, kalau enggak ada uang, bayar masing-masing sekolah menyiapkan mobil supir dan bensinnya.
Ketika saya masih sekolah, setiap tahun ada acara jalan bareng teman sekelas, dan itu terkenang-kenang sampai sekarang.
Orang tua saya tidak begitu mampu membiayai semua itu apalagi anaknya 7 orang, tapi anak-anak nabung uang jajan.
Jadi mampu bayar, bahkan kadang ada tuh teman yang sengaja melebihkan uang sehingga nombokin yang kurang mampu.
baca juga: Immerse
Study Tour Jangan Dihilangkan
Solidaritas digalakkan, guru yang ikut juga enggak banyak, paling satu dua, ahh enggak seberapa .. khan dalam bus ada saja satu dua kursi kosong.
Guru kalau study tour juga repot, bayangkan kita bawa satu anak aja repot apalagi 20 anak.
Belum kalau ada yang sakit, ada yang berantem, ada hape yang ketinggalan, ada yang mau beli pulsa, belum lagi orangtua yang minta anaknya difoto ini itu, kalau ketinggalan satu anak saja kita ditanya-tanya, mana anak saya?
Jadi guru enggak begitu bisa menikmati lahh jalan-jalan sebagaimana yang dibayangkan.
Makan enak? Bro? Di mana-mana banyak jualan makan enak harga 15 ribuan, kurasa semua guru di Indo mampu makan enak enggak musti nungguin study tour setahun sekali.
Jadi guru ikut study tour tuh bebannya berat, tanggung jawab segala-galanya, termasuk mimpin doa, nungguin anak yang ke toilet dan lain-lain.
Jadi wajar kalau guru dapat oleh-oleh, sebagai tanda terima kasih sudah jagain anak-anak kita dalam perjalanan jauh tanpa ada kitanya.
Kebayang enggak, 19 anak dari 20 anak sudah masuk bus, eh pas diabsen satu anak ketinggalan. Nah si guru harus turun lagi tuh nyari anak yang hilang, pas beliau turun jauh, eh tuh anak nongol di bus. Mau marah enggak bisa …
Jadi jangan dikira guru ikut study tour itu bahagia dan memanfaatkan. Anda salah besar kalau berfikir gitu.
Pikirin deh mudik tapi anaknya 20 orang dengan perangai berbedaa dan semuanya remaja yang berisiknya bukan main …
Jadi dalam memandang suatu masalah dilihat masalahnya apa? Guru mau jalan-jalan atau maintenance bus yang disewa kurang baik sehingga terjadi kecelakaan atau takdir.
Namanya naik kendaraan keluar rumah tentulah apa saja bisa terjadi. Jadi menuntut, tuntutlah yang bener jangan salah menuduh kambing hitam yang salah.
Enggak nyambung dan banyak komentar nitizen yang menyakitkan hati para guru.
Capek ngajar berbulan-bulan tapi ikhlas bisa hilang karena tuduhan yang menyakitkan. Gaji guru di Indonesia enggak akan pernah cukup dengan jasanya.
Mereka mendidik, mengajar, membimbing, ah segala cara dilakukan untuk kebaikan anak didiknya.
Yang tidak lahir dari dalam rahimnya, tapi kadang diurus setengah mati lebih dari anak kandung sendiri.
Apalagi guru boarding (pesantren), saya melihat sendiri, beliau tinggal di pesantren nungguin anak santri yang sakit dua orang sementara anak beliau sendiri ada di rumah sakit demam berdarah. Ahh.
Orangtua, cari uang sedikit lebih banyak, ajar anak menabung, minta guru ajar anak untuk memiliki jiwa toleransi dan solider.
Teman yang enggak begitu mampu kita subsidi. Yang penting jalan-jalannya enak. Anak-anak buat acara yang meriah, tak ada uang jangan jauh-jauh. Bus diperhatikan agar supir tidak ngebut dll.
Saya pengalaman sewa bus yang sangat baru dan cukup mahal, ada ruang meeting di dalam bus, dan kursinya bisa tiduran dan ada tivi dan kulkas.
Bus baru, mesin Jerman, baru dan supir pengalaman dan senior.
Tiba-tiba gelinding dan terbalik membawa 30 orang guru yang jalan-jalan sekalian raker ke Jogja. Tapi kalau sudah takdir mau bagaimana?
@ gemes baca curhat orang-orang yang ingin study tour dilarang dan gemes baca komen netizen. Kok malah profesi guru yang diungkit-ungkit.
Jaka sembung bawa golok. Enggak nyambung, Jok.
Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter (X):
https://twitter.com/mamfifi_jisc
Tiktok: