Chanelmuslim.com – Immerse itu artinya asimilasi kali ya. Bercampur dan mengikuti style tempat di mana kita melakukan immmersion. Kata student immersion pertamakali yang mengenalkan tuh ustaz favorit aku dari Singapur. Waktu itu kita, guru JISc dan semua pengurus, ada 25 orang immerse dengan tinggal dan mempelajari kultur setempat ke Singapur hampir satu bulan. Di sana kita belajar disiplin, kebersihan dan lain-lain.
Mereka baik banget. Semuanya disiapkan termasuk tempat tinggal dan sekolah untuk kita. Yayasan dan guru-guru melakukan immersion. Bahkan untuk aku disediakan ruangan tersendiri.
Immersion artinya kita belajar di suatu tempat dan mencoba mengadopsi yang baik dari tempat itu. Mungkin bahasa tarbiyahnya yaitu tersibgoh gitu kali yang maksudnya terpengaruh, tercampur atau terwarnai. Lalu aku buat istilah student immersion bila ada anak JISc kunjungan dan sekolah di Luar Negeri.
Dahulu namanya study tour. Tapi biasanya image study tour adalah ke Candi Borobudur atau ke Bali gitu.
Kalau student immersion lebih kepada anak-anak yang visit dan study di luar negeri. Ada juga teacher immersion buat para guru. Tapi sayangnya, walau sudah tinggal di luar negeri, orang Indonesia tetap mau makan makanan Indonesia. Maka dibawalah bumbu rendang dan lain-lain yang harus di-declare di Immgration Australia.
Kalau aku pikir yang namanya sudah immerse tetap harus ikuti gaya orang bule yang semuanya serba simpel. Pagi cuma roti dan kopi atau sereal dan susu. Nggak ada tuh yang masak bubur ayam atau lonsay kayak kita gitu. Dapur mereka juga nggak bau. Kita kalau masak baunya serumah-rumah.
Tempat sampah yang disediakan untuk satu rumah juga cuma satu saja. Jadi amat sangat nggak cukup buat orang Indonesia yang setiap kali makan harus ganti menu. Tiga kali makan tiga kali menu. Akibatnya anak Indonesia nggak mau tuh makan yang kayaknya bekas tadi malam. Alhasil ibu-ibu Indonesia yang tinggal di Negeri Barat harus ‘lelah tak bertulang’. Tak ada asisten rumah tangga. Semua dikerjakan sendiri dan masaknya macam-macam pula. Mesti menguleg-nguleg dan goreng-goreng. Jadi, dapur mereka selalu ramai, tidak simpel dan jarang rapih seperti di luar negeri. Termasuk juga dapurku yang rame dan bau terasi.
Harusnya masak yang simpel saja. Mengikuti orang sini tapi perut anak-anak tidak bisa disimpelkan. Tetap saja ‘Indonesian stomach’.
*Perth 1.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.
Allah berfirman, “Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: