RUMAH di atas Tangga, oleh: Fifi P. Jubilea (based on true story). Dulu pernah, mendengar suara gledekkk tanda-tanda hujan saja saya sudah ketakutan.
Bukan takut dengan suara yang menggelegar atau kehujanan tapi takut dengan buku-buku pelajaran yang basah kuyup karena kebanjiran.
Rumah kami rumah tua, peningggalan zaman Belanda namun letaknya di bawah jalan raya sehingga kalau hujan pasti banjir tumpahan air dari seluruh jalanan depan rumah.
Baca Juga: Panduan Merawat Pasien Omicron di Rumah
Rumah di atas Tangga
Yaa, masa kecil kami yang bahagia karena kalau hujan besar sedikit maka kami punya kolam renang yang panjang dari ruang tamu sampai ruang belakang plus kolam ikan depan rumah yang ikannya pada mati kita tangkap dan lempar-lempar.
Namun ketika saya mulai masuk SMU dan mulai agak genit, baru terasa banjir itu tak indah.
Setiap pergi sekolah musti angkat rok tinggi-tinggi biar ujungnya enggak basah dan naik ke atas sofa dan turun lagi ke air hingga akhirnya sampai di jalan raya, enggak bisa pakai kaus kaki warna-warni.
Pernahkah merasakan sholat di atas tempat tidur dan handuk bersih di ujung kasur untuk me-lap kaki yang basah, dan baru terpikir “ishh itu kan air hujan campur air got campur air dari toilet, nempel di kaki ku?! Maklum tingginya cuma 5 cm dari ambang kasur.”
Setiap hujan hatiku risau, ingat buku diary-ku, ijazah SD sampai SMU-ku yang basah (dulu tidak di laminating), yang kusimpan rapat namun jadi bubur karena banjir.
Ibuku pun lumpuh rematik karena banjir. Diam-diam aku menderita, dan dalam penderitaan lahirlah doa yang Allah kabulkan.
Yaa, dulu aku pernah berdoa punya “Rumah Di atas tangga.”
“Ala kulli hal, setiap lihat rumahku sekarang, aku teringat doa ku -doa di kala kebanjiran (yaitu ; punya rumah di atas tangga). Sekarang ku telah memiliki rumah di atas tangga.
Jadi kalau kebanjiran tenang saja, tidak usah iri sama tetangga, berdoa saja. Jangan merasa diri paling menderita, kalau belum pernah wudhu di atas kasur, belum pernah kan?
Ketakutan dalam rumah tua yang gelap dan banjir setinggi kasur, belum pernah jam tangan kesenggol dikit langsung rusak kena banjir, belum pernah sibuk mikirin buku-buku kesayangan sambil berlinang airmata sama banyaknya dengan hujan yang turun.
Terhadang banjir depan gang? Air merembes masuk kelas?? Ah, itu cukup indah kok… Masih banyak orang yang lebih menderita.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
Al Ankabut (29): 2-3
(Catatan Mam Fifi, 10 Februari 2015)
Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter (X):
https://twitter.com/mamfifi_jisc
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc
( Janur , 10 jan 2015 ~ lagi berdoa agar petani sebelah – sawahnya gak kebanjiran ‘ I know his feeling deeply’ I can feel what he feels ‘)* teman sehati