ChanelMuslim.com – “Buka bajunya yang atasnya saja. Sedikit. Nah, gitu. Wow…. Wah… indahnyaa dan bla… bla… bla….”
Aku sempat baca sms dari anak lelaki pacarnya yang minta si anak gadis membuka bajunya dan difoto. Lalu kirim ke pacarnya yang juga masih SMP dan kemudian oleh sang pacar disebar kemana-mana.
Sang ibu anak gadis mungil ini diam saja. Malu ketemu siapa-siapa. Ayahnya yang bolak-balik menemui psikolog dengan wajah cemas.
Sang ayah menghela napas berat, “Saya ini adalah yang mengurus bagian pornografi Bu dan saya menentang pornografi pada anak tapi kenapa malah anak saya bisa seperti itu.”
Aku sedih juga mendengarnya.
Kisah lain, “LGBT itu haram! Harus dibuat undang-undangnya dan kita harus menjaga anak-anak kita!” Ceramahnya begitu tegas menyerang soal LGBT dan saya pun ikut shock, termangu ketika mendengar kabar anaknya terlibat soal LGBT remaja lelaki.
Tampaknya cobaan sangat berat, bila;
1. Ibunya dokter, anaknya sakit-sakitan dan masyarakat men-judge, “Ibunya kan dokter, masa anaknya kurang gizi gitu? Terlalu sibuk sih urusin anak orang. Jadi, anak sendiri nggak keurus.”
2. Ayahnya kiayi tapi anaknya pacaran. Dan masyarakat kembali men-judge, “Kok gitu ya, anak kiayi gitu lho! Kok bisa?”
3. Bapaknya menolak narkoba, pembicara seminar anti narkoba dimana-mana tapi anaknya ada yang kena tangkap polisi karena terciduk sedang pesta sabu-sabu sama teman-temannya.
Kadang manusia mendapat cobaan dari apa yang dia sangat concern terhadap hal itu. Apa yang dia sangat peduli terhadap itu sehingga sakitnya lebih sakit daripada biasa.
Bukan karena terlalu sibuk mengurus orang lain sehingga anak atau keluarga tidak terurus tetapi cobaannya memang di situ, di tempat yang dia sedang berjuang di dalamnya.
Mengapa?
Analisaku, cobaan makin berat pahala makin banyak juga karena dia berjuang maka Allah saying. Hikmah lain agar mereka lebih sabar dan punya trik lebih jitu karena anaknya sendiri pun bermasalah. Alhasil, dia akan berpikir keras dan temuannya akan bermanfaat untuk orang lain.
Masyarakat jangan men-judge. Netizen belajar duduk manis. Mereka tengah usaha untuk perbaiki moral bangsa. Jangan ditambah bebannya dengan kita menghakiminya.
Sang pejuang moral bangsa tetap saja berjuang. Tidak usah peduli apa kata orang. Don’t give up! Kalau toh naudzubillah anak kita tidak selamat dari apa yang kita perjuangkan, mudah-mudahan banyak nasib anak bangsa yang dapat diselamatkan.
Dan dengan asbab perjuangan kita yang tidak kenal lelah itulah, mudah-mudahan anak kita ditolong Allah. In ahsantum ahsantum li-anfusikum wa-in asa/tum falahaa. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri.
Tetaplah berbuat baik. Walau apa pun cobaan yang menimpa. Sekali lagi. Never give up!
Allah berfirman, “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab seperti Engkau telah bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat menanggungnya; dan ma’afkanlah kami dan ampunilah kami serta kasihanilah kami kerana Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.” (Al Baqarah: 287)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: