“Contohnya seperti Bu Rina yang punya catering terkenal dan dermawan. Saya kasihan sekali dengan beliau karena salah satu anaknya sakit berat bahkan buang air di celana padahal sudah usia 28 tahun.” Demikian sang ustazah memberikan penjelasan agar kisah Bu Rina dijadikan ibrah.
“Mudah-mudahan nggak terjadi pada anak kita. Baru setahun menikah sudah bercerai. Kasihan anak bayinya. Naudzubillah. Mudah-mudahan tidak terjadi, mari kita doakan anak Bu Santy.” Ibu-ibu yang dikenal sebagai ketua pengajian memberikan contoh.
“Dulu anak Bu Syahrul juga kena sihir. Saya yang menolong sampai akhirnya sembuh dan sekarang sudah menjadi Presiden Direktur di Singapura. Pasti sembuh kalau Allah berkehendak,” jelas sang ustaz meyakinkan jamaah yang ingin mengambil jasa rukiah dari sang ustaz.
Kadang aku membatin, “Parah nih. Aku menjadi tahu anak si ini kawin lari, anak si itu setengah gila dan anak si ono narkoba justru dari orang-orang yang kita anggap soleh.”
Nggak mengerti kenapa. Jangan marah ya. Kurasa mengambil contoh atau kalau mau cerita tentang hikmah, bisa dari kisah Imran, Maryam, Nabi Yusuf, atau para sahabat saja deh, atau bisa juga dari orang yang sudah meninggal. Jangan orang yang masih hidup dan kita kenal.
Jangan-jangan masalahku juga menyebar nih. Dan justru yang menyebarkan cerita adalah orang-orang yang rajin shalat lima waktu dan rajin ikut pengajian.
Stop deh. Masalahku kalau bisa tutup rapat saja ya. Aku nggak enak tahu dijadikan contoh sebuah hikmah untuk orang lain. Nggak enak juga dikasihani.
Semua orang kan mempunyai masalah. Allah kan Mahaadil. Kalau kita nggak mempunyai masalah, kita akan masuk surga lewat jalur apa karena nggak semua orang mempunyai uang untuk infaq terus-terusan.
Bahkan nggak semua orang mempunyai lutut kuat untuk shalat terus-terusan. Dan juga nggak samua orang mempunyai jiwa yang sabar untuk berdoa terus-terusan.
Tahan mulut untuk menceritakan masalah orang sebagai ibrah kecuali orang yang bersangkutan mengizinkan.
Beda antara ambil hikmah dengan gibah itu tipis. Zaman sekarang nggak laki dan nggak perempuan asik. Hmm.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya, “Tahukah kamu, apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka berarti kamu telah menggibahnya (menggunjingnya). Namun apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah menfitnahnya (menuduh tanpa bukti).” (HR. Muslim)
Website:
https://chanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-talk/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
https://www.instagram.com/fifi.jubilea/
Twitter: