Chanelmuslim.com – “Fii, anakku sekolah di Jisc, kamu kok gak pernah kelihatan aku nyari-nyari kamu baru ketemu sekarang,” demikian bunyi pesan singkat dari wa(whatsaap messanger)-ku yang bunyi ting tong ting tongnya mungkin lebih deras dari air hujan. Itu dari grup wa alumni Trisakti .
Kemudian temanku bilang dia puas anaknya baik-baik saja dan kata gurunya semua baik-baik saja bahkan dikatakan bahwa anaknya itu begini dan begitu, bisa ini bisa itu yang membuat hati orangtuanya tenang anaknya di Jisc.
Tenang bisa pulang malam, tenang bisa rapat sampai petang, tenang bisa jalan-jalan ke mall sendirian tanpa rengekan anaknya yang sudah kecapean bersekolah di Jisc dari pukul 7 pagi sampai pukul 4.15 sore. Bahkan mungkin dari rumah pukul 6, sampai rumah pukul 6, lebih lama dari jam orang kantoran.
Apalagi yang tinggal di boarding. Anak gak pulang-pulang tapi ketika waktunya pulang tetap
saja kebingungan, anak liburan mau di hibur apa ..? Masak main game melulu ..?
Di rumah kadang malah berantem saja sama adik-adiknya dan alhasil ada sebagian orangtua senang menaruh anaknya berlama-lama di sekolah, gak dijemput-jemput, gak ditengok-tengok. “Alasannya anak udah besar, sudah malu kalau terlalu sering ketemu orangtua…”
Yang bikin aku sedih, waktu ada pertemuan orangtua murid di SMU boarding, lalu seorang anak bertanya “semua orangtua hadir ?” Aku jawab “ya seharusnya demikian.” “Wah ibuku datang dong !” seru si anak. Aku cuma senyum saja. Ketika aku mulai rapat di SMU Boarding, aku mlihat anak itu terengah-engah berlari dan melongok dari balik jendela mencari ibunya yang memang tidak hadir.
Sampai akhirnya dia kembali dengan wajah melas, sudah gitu temannya mengejek pula “ah nyokap lo gak mungkin datang laah, sejak kapan nyokap lo jadi rajin gini…? hahahah…” pedih…
Jadi wajar kan bila sudah tua anak kita pun mungkin akan jarang menjenguk kita dengan alasan sibuk. Karena rasa saling memerlukan dan memperhatikan itu tidak ditanamkan dari sejak masih kecil. Bisa-bisa mereka akan menjadi pribadi yang super sibuk, untuk membalas kesibukan orangtua.
Karena begitulah yang kita ajarkan sejak mereka masih kecil.
( Janur , 3 march – setelah baca sms anakku yang keduanya sibuk bertanya “mii ! kapan ke sini ..??” Ingin jawab bingung nak, umi besok meeting sampai magrib dan sibuk terus sampai minggu depan, namun hatiku sebagai ibu memutuskan untuk membeli tiket segera dan ‘yes mam, bisa berangkat hari ahad ke Malaysia dan hari kamis ke Australia. IBU memang harus punya sejuta tenaga extra agar bisa menjadi ibu yang bermutu. Semoga !)