INTINYA, mau mendapat apa-apa ya harus usaha. Bukan hanya tunggu limpahan warisan atau mendapat karena status anak.
“Kok semua anak punya handphone? Ben nggak?”
Aku sudah biasa dengan pertanyaan anakku kayak begitu.
Dahulu waktu masih SMU, si sulung juga tanya, “Semua orang pakak Blackberry, aku doang yang pakai Nokia. Bekas Umi pula.”
Si gadis juga merajuk, “Semua anak dibelikan ini itu, aku mesti kerja dulu baru punya.”
Si bungsu juga sama, “Temanku punya PS 4, saudara jauh kita yang Umi sumbang beras setiap bulan saja sama ibunya dibelikan PS 4. Aku cuma PS 2.” Waktu itu harganya 2-3 jutaan dan model baru.
Aku sebetulnya bukan sedang mendidik tapi hatiku kayak nggak bisa seperti itu, melihat orang kok kayak punya barang yang hebat-hebat tapi nggak ada usaha.
Kayak anak kecil naik bisnis class pesawat padahal belum kerja.
Baca juga: Mam Fifi Marah
Dalam hatiku, “Aku sudah 45 tahun lebih baru naik bisnis class itu pun kadang yang naik aku saja suamiku enggak karena aku ingin melonjorkan kaki. Itu pun aku sudah kerja dan punya pegawai ratusan baru. Aku naik bisnis class, masa iya anak enggak kerja naik bisnis class, nanti dia enggak menghargai.”
Mau Mendapat Apa-apa Harus Usaha
Ya begitu deh. Sebetulnya bukan mendidik enggak punya barang mewah atau mahal ketika anak lain punya. Tapi menurutku, semua orang harus kerja dahulu baru mendapat hasil.
Jadi, jangan dikira anak-anakku mendapat macam-macam. Mobil saja hanya satu yang boleh keluar pakai ramai-ramai. Artinya, satu mobil untuk mengantar si ini itu dan pulang bareng bapaknya.
Enggak suka aku kayak melihat satu anak satu mobil. Belum kerja saja sudah memakai ini itu. Apalagi lihat youtube artis.
Duh, anaknya ulang tahun masih TK saja sudah dikasih mobil, mewah pula. Harga M M-an.
Intinya, mau mendapat apa-apa ya harus usaha. Bukan hanya tunggu limpahan warisan atau mendapat karena status anak.
Umi bukan pelit hanya mengikuti suara hati dan pemikiran.
Rasulullah bersabda,
“Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud alaihissalam memakan makanan dari hasil usahanya sendiri.” (HR. Bukhari)
(Catatan Mam Fifi, April 2020)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc