SAYA bukan tipe wanita yang suka berkebun. Saya penikmat hasil kebun. Makanya exciting banget ketika kemarin penjaga sekolah menyerahkan mangga sebesar pepaya, untuk dibawa ke Jakarta.
Dulu sebelum tempat ini (Villa Sakinah) dijadikan boarding school (JIBBS/JIGSc) pohon mangga dan pohon apapun nggak berbuah. Kering bertahun-tahun. Tapi kemudian, setelah mulai ada anak yang menghafal Al-Qur’an, kegiatan pesantren bolak-balik setiap hari berseliweran, membuat tempat ini lebih hidup.
Dan kayaknya semakin banyak yang menghafal Al-Qur’an, semakin mangg-mangga ini menjadi bertambah besar. Ada dua tipe mangga. Ada yang mengkal dan ada yang manis. Kalau yang mengkal biasanya untuk dibikin sambal mangga. Kalau masak sup seafood atau tekwan enak banget pakai sambal mangga.
Nah, yang satunya lagi nih yang manis. Tapi yang manis yang besar. Sebesar pepaya ini karena manis rebutan sama semut. Ada beberapa mangga yang bolong karena dimakan semut. Ya sudahlah, bagi-bagi rezeki sama semut. Toh aku masih bisa makan mie ayam. Semut kan tidak.
Dan, semutnya itu galak banget. Ada satu semut menempel dan gigit tangan. Masha Allah… sakit deh dan berdarah. Semutnya juga besar, sebesar bayinya laba-laba.
Baca juga: Keinginan Orangtua dalam Rangka Menyolehkan Anak
Berkah Al-Qur’an Mangga Sebesar Pepaya
Pokoknya sejak anak-anak menghafal Al-Qur’an di tempat ini, di JIBBS (Jakarta Islamic Boys Boarding School), dari Villa Sakinah sampai ujung vila orange yang untuk tidurnya santri putra. Semua yang tumbuh besar-besar, dari sejak mangganya sampai semutnya.
Oh ya, bunganya juga besar lho. Kelopaknya sampai jatuh-jatuh keberatan menopang dirinya. Ada bunga sebesar wajah, juga bunga terompet sebesar terompet baby.
Ternyata semua makhluk hidup ikut bergembira mendengar anak-anak menghafal Al-Qur’an. Padahal, 15 tahun lalu waktu pertama kali tempat ini dibeli, pohon mangga cuma pohon doang. Jangankan buahnya, bunganya saja juga tak ada.
Yaa gitu deh. Berkah anak yang tilawah dan menghafal Al-Qur’an adalah pupuk khusus untuk grew up nya tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang.
Lebay? Tidak, sayangku. Ini kisah nyata.
Allah berfirman, “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. al-A’raaf: 96)
Website: