ChanelMuslim.com – Kulkas di rumah rusak. Kayaknya mesti diperbaiki. Dan sekarang lagi cari toko yang mau terima reparasi. Tempatnya agak jauh. Dan aku harus menyetir sendiri, nggak tahu jalan pula.
“Terus saja Mi. Kalau please continue at second exit, maksudnya setelah round about (putaran) di depan tuh yang kedua dari kiri kita jalan terus,” anakku Syifa menerangkan.
Ketika aku sibuk menyetir, biasanya Syifa yang jadi navigator. Karena jalan-jalan di Perth ini, di mataku sama semua.
Semua jalanan itu sudah tertata rapi. Saking rapinya, sampai-sampai semua bentuknya sama. Dan karena negeri ini super individualists country, maka kalau nyasar kita nggak bisa tanya orang.
Baca juga: Sedih Tentu Saja
“Mi, kayaknya Ummi harus belajar lagi deh untuk lihat map (peta) secara manual. Jadi nggak depends on GPS saja. Kalau baterainya mati nanti Ummi nggak bisa pulang,” Syifa bicara hati hati.
Haha… kayaknya takut menyinggung perasaanku.
“Iya, Syif…. Ummi juga berpikir begitu….”
Dalam hati, uhh…betapa banyak yang harus dipelajari di dunia ini. Orang-orang di Perth tuh juga nggak tahu jalan. Kadang supir taksi nggak mau kerja karena GPS-nya rusak. Soalnya dia nggak tahu jalan. Bagaimana mau mengantar penumpang kalau nggak tahu jalan?
GPS tahu kan ya? Itu lho alat untuk menunjukkan jalan ke kiri atau ke kanan. Jadi, tinggal tulis alamat lalu dia akan bicara sendiri, “Turn right into William street, first exit in Elizabeth street.”
Rasulullah bersabda, “Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” (HR. At Tabrani)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs