ChanelMuslim.com – Sampai aku bingung ketika dapat sms, Bu Fifi daerah ini dan itu belum disentuh oleh PKS.
“Jangan berfoto di depan spanduk PKS, nanti dikira berpolitik,” sejenak aku terdiam membaca sms masuk, teguran dari seseorang. Kesal.
Aku mau jelaskan ya kondisi sebenarnya dan apa yang aku rasakan. Tapi yang jelas aku tidak mau diatur oleh orang lain. Mau aku foto pakai spanduk PKS, PBB, PKK, PPKN, yang jelas siapa yang aku percaya bisa bantu aku beramal dan amanah, juga mau jemputin aku dan nemani aku ke sana kemari langsung pada korban gempa. Itu yang aku percaya.
Aku akan berfoto dengan spanduk PKS sepanjang hidupku. Kalau perlu. Saking gemesnya.
Pikir deh! Satu posko itu isinya satu kampung. Mulai dari anak-anak, ibu, ayah dan kakek nenek. Belum kucing dan ayam serta burung yang dibawa. Nah sekali makan tuh 6 juta minimal, tiga kali makan 18 juta. Itu baru sehari dan kan tidak mungkin makan sehari besoknya enggak.
Itu baru satu posko. Coba hitung kalau 10 posko dan kabarnya PKS baru buka 3 posko lagi hari ini karena warga dekat pantai pada naik ke atas bukit menghindari tsunami. Mereka sudah tidak percaya dengan BKMG setelah gempa yang 7 SR lalu itu.
Dan yang mengurusi semua sejak buka posko sampai mencari uang dan bahan makanan, mengantar bahan makanan, bensinnya, keperluan dapur dan pengadaan kompor tuh siapa? Datang dari langit.
Ya, PKS lah! Relawan PKS yang notabene korban gempa juga. Dimana mereka juga punya keluarga yang terpaksa ditinggalkan untuk mengurusi orang lain.
Bahkan ketua DPD PKS Lombok Timur, tidurnya di hutan karena khawatir rumahnya retak semua kena gempa. Harusnya ketika ada tempat mengungsi yang paling layak dan tenda paling nyaman, terpal paling tebal itu untuk beliau tapi ini enggak. Semuanya untuk rakyat.
Aku melihat sendiri ketika membagi makanan, relawan PKS makan paling belakang sampai aku ngumpetin satu piring karena khawatir ada yang tidak kebagian. Benar juga. Setelah ratusan warga dan anak-anak makan dan sudah mulai sepi relawan PKS baru pada makan dan sisa satu piring aku kasih pada yang terakhir mengantri, tapi aku nelangsa ketika semua sudah habis meja sudah dibersihkan ada satu orang yang menghampiri meja dan dia adalah orang terakhir dari yang terakhir makan nasi dengan kuah gulai saja. Dan dari rompinya, aku tahu beliau adalah relawan PKS. Makan di pojokan dengan tenang dan tidak komplain.
Aku juga tidak menemukan tuh Posko bertulisan spanduk-spanduk PKS atau tulisan pilih nomer 8 atau apalah. Semua plain saja. Kerja dengan diam, ikhlas dan serius.
Yang jelas, aku ke sini biaya sendiri kok. Ada sih titipan sedikit dari orang tua murid, teman, guru, mertua tapi sebagian besar bukan titipan orang. Jadi aku bebaslah mau foto pakai spanduk siapa saja. Tidak pakai spanduk juga bebas.
Yang jelas kalau tidak ada Posko PKS aku tidak tahu mau kasih ke siapa. Setiap donatur itu pasti ingin apa yang disumbangkannya itu sampai dengan tenang dan sampai pada tujuan serta sesuai dengan apa yang diniatkan. Ya aku cari yang trusted able lah.
Bisa dipercaya dan bisa diandalkan serta bisa kontinuitas.
Tahu tidak kerja relawan atau kader PKS tuh ngapain aja? Buka posko, beli perlengkapan, menyediakan terpal, tenda dan lain-lain, buka lahan, bersih-bersih, bantu beresin rumah, healing anak-anak, tauisiyah, mimpin shalat , buka lahan untuk shalat jumat karena pada umumnya takut sholat di dalam masjid, khawatir reruntuhan, mencari dana, mendistribusikan, jaga keamanan dan mengatur warga.
Lucu, ini persis kayak pemerintahan kecil di kampung kecil dengan tenda kecil-kecil. Sampai aku bingung ketika dapat sms, Bu Fifi daerah ini dan itu belum disentuh oleh PKS.
Di situ aku jadi bingung. Kok jadi PKS yang dicari-cari? Tapi aku diam saja dan berpikir berarti itu menunjukan PKS dipercaya warga.
Curhat di lapangan. Tidak bela siapa-siapa. Pandangan mata sendiri. True story banget. Suka-suka saya lah mau foto pakai latar belakang siapa.
“Terima kasih buat kader PKS di Lombok,” from the depth of my heart. Maaf, status ini tidak mengandung promosi.
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Hud:15-16)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBB