• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 23 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Jendela Hati

Jangan Berdusta untuk Membuat Anak Berhenti Menangis

September 3, 2023
in Jendela Hati, Unggulan
Ketika Ukhuwah Menjadi Benda Mahal

FB: Fifi Jubilea

83
SHARES
642
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

AKU tidak setuju jika kita berdusta untuk membuat anak berhenti menangis. Sebaiknya, katakan saja secara terus terang.

Tak selalu Ben harus ikut, justru dengan Ben, bungsuku berusia 4,5 tahun tidak ikut terdapat tanggung jawab yang mulai dimengerti olehnya.

“Ummi mau ke mana?” Begitu selalu pertanyaannya kalau melihat aku keluar kamar dengan jilbab rapi.

Ketika menginjak usia 2 tahun, Ben selalu menangis kalau berpisah. Sudah naluri.

Biasanya drama berlangsung di tangga antara pintu rumah ke halaman parkir tapi ketika itu, aku pantang mendustainya.

Paham tak pahamnya Ben kecilku, aku mengatakan, “Ummi mau jihad. Ummi mau bekerja di jalan Allah.“

Tentu saja Ben tidak paham. Aku juga melarang suster dan mbak untuk mengatakan yang tidak sebenarnya.

Misalnya, berkata Ummi cuma pergi sebentar dan mengajaknya ikut supaya memakai sepatu tapi ternyata dibawa ke tempat lain.

Sekarang ini, ketika Ben bertanya lagi sambil duduk di atas koper berisi pakaian dan sejumlah makanan titipan Bang Zack, abangnya Ben berusia 15 tahun yang belajar di Istanbul.

“Ummi mau pergi jauh? Ke tempat Bang Zacky? Ben ikut. Ben ikut ya,” tatapannya memelas.

Ibu mana yang tega menolak. Bahkan jika bisa ke mana pun pergi maunya si kecil selalu dibawa.

Namun, Ben harus sekolah. Ben harus belajar. Lagipula Ben sedang tidak libur.

Baca Juga: Aku Menangis Membaca Anak Dipukuli Ibunya sampai Meninggal

Jangan Berdusta untuk Membuat Anak Berhenti Menangis

Jawabnya tentu saja mudah ditebak, “Ben enggak mau sekolah, maunya sama Ummi saja.”

Bahkan Ben ngotot ingin ikut ke bandara dengan alasan, “Ben mau beli roti Boy.“

Namun, tetap aku larang juga karena jauh. Bandara ke rumah sekitar 2 jam. Jadi pulang-pergi sekitar 4 jam.

Sementara besok pagi Ben harus kembali ke Bogor untuk melanjutkan sekolah menghafal Alqurannya.

Intinya, anak tidak ikut kita pergi berarti anak diajarkan untuk tanggung jawab terhadap job desk utamanya, yaitu sekolah.

Dan, bila kita pergi lalu anak menangis, aku tidak setuju jika kita berdusta untuk membuatnya berhenti menangis. Sebaiknya katakan saja secara terus terang.

“Tidak sayang, kamu harus sekolah. Nanti kalau Ummi pulang, kita Insha Allah boleh main ke Cimall playground.”

Merengek? Pasti. Lama-lama jadi paham dan mudah saja.

“Sudah ya, Nak. Ummi pergi dulu. Kiss Ummi 7 kali.“

Ketika asik peluk cium itulah rupanya Ben memasukkan mobil kecil mainannya ke dalam tas tanganku. Aku baru menyadarinya ketika di pesawat mau cari ballpoint. Akhirnya, gantian aku yang menangis ingat bungsuku.

Ini namanya senjata makan Mamanya Ben.

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya.

Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.

Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.

Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.

Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu bila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketabuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 233)

(Catatan Mam Fifi, Februari 2018)

By. Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.

(Founder Jakarta Islamic School, JIBBS, JIGSc)

Website:

https://chanelmuslim.com/jendelahati

https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/

Facebook Fanpage:

https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10

https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School

Instagram:

www.instagram.com/fifi.jubilea

Twitter:

https://twitter.com/JIScnJIBBs

TikTok:

https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc

Tags: fifi jubileaJangan Berdusta untuk Membuat Anak Berhenti Menangismam fifi
Previous Post

New York Bolehkan Suara Azan di Masjid

Next Post

Nenek ini Masuk Islam karena Pakaian Dalam

Next Post
Tips Memilih Pemimpin Sesuai Quran dan Hadits

Nenek ini Masuk Islam karena Pakaian Dalam

Meremajakan kulit dengan mentimun

Meremajakan Kulit dengan Jus Mentimun

Dapatkan kulit wajah glowing dengan apel

Dapatkan Kulit Wajah Glowing dengan Apel

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga