MASA tunangan itu adalah masa antara setelah waktu melamar hingga waktu pernikahan. Apapun alasannya masa pertunangan jangan terlalu lama. Sebab setelah masa lamaran itu hubungan batin antar calon pasangan akan semakin kuat dikhawatiberakan bisa berakibat negatif yang mudah menimbulkan fitnah.
Diantara fitnahnya adalah akan menggoda fikiran untuk banyak memikirkan dan membayangkan calon pasangan, menggoda hati dan jiwa untuk semakin rindu ingin banyak berbincang dan bertemu dengannya yang akhirnya menjadi prilaku seperti berpacaran, sering bertemu dan sering ngobrol berdua tanpa mahram dan jauh dari keramaian.
Baca Juga: Studi: Melahirkan di atas Usia 25 Tahun Memperpanjang Angka Harapan Hidup
Tidak Memperpanjang Masa Tunangan
Saat itu syetan akan terus menggoda untuk terjerumus pada prilaku yang mendekati perbuatan zina. Sehingga tidak bisa menahan desakan syahwat, tidak bisa menundukkan pandangan dan lalai terhadap adab bertemu dengan orang yang bukan mahramnya. Bukankah hal tersebut sudah dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya. Allah berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا ( الاسراء : ٣٢ )
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra: 32)
Syaithan tidak akan membiarkan begitu saja mereka yang berpacaran, bahkan ia akan selalu menyertainya dan tidak akan mengajak pada kebaikan, maka secara perlahan-lahan syetan membujuk, merayu, menghiaskan keburukan dengan keindahan dan menjerumuskannya pada prilaku yang mendekati perzinahan. Hal tersebut sudah dilarang oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ( رواه احمد والترمذي )
”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi maka yang ketiganya adalah setan.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يخلون بامرأة ليس معها ذو محرم منها فإن ثالثهما الشيطان
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahrom wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad)
Sepasang calon pasangan yang sedang rindu dan kasmaran ingin mengenal dan menggali lebih dalam karakter calon pasangan tidak boleh dengan cara yang salah dengan cara berkhalwah tanpa mahram (berpacaran), berpegangan tangan, berpelukan dan lainnya.
Di dunia mereka merasakan senang sedikit dan sesaat, tetapi di akhirat mendapatkan adzab. Rasulullah bersabda:
لِأَنْ يُطْعَنَ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمَخِيْطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ ( رواه الطبراني)
“Sesungguhnya andai kepala seseorang kalian ditusuk dengan jarum yang terbuat dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HR Thabarani)
Karena itu, jika sudah melamar maka pernikahan jangan ditunda terlalu lama, sebaiknya disegerakan agar pasangan sudah terikat akad nikah dan hubungan antar mereka menjadi halal dan terhindar dari fitnah.
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]
View this post on Instagram