ChanelMuslim.com – Ben, anakku bertanya, “Mi, gak jadi?”
Aku, Umi menjawab, “Kemana?” dengan kelelahan.
“Kata Abi, pulang dari taraweh kita mau ke Kokas, main perosotan,” Ben berkata.
Umi dengan galak mengatakan, “Gak. Mana mungkin. Habis taraweh kan sudah malam. Lalu Abi ada pengajian, pulang-pulang sudah malam. Kokas tutup. Gak mungkin.”
“Tapi, kata Abi…,” Ben mulai menangis tanpa air mata.
Umi segera menelepon Abi, “Abi…, jangan janji apa-apa sama anak-anak.”
Umi tiba-tiba menjadi galak dan terlihat kejam karena mengatakan yang sebenarnya. Memang kenyataan itu seringkali menyakitkan.
Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).”
Namun terkadang kita harus mengatakan yang sebenarnya. Walaupun hal itu tidak enak bagi siapa pun yang mendengarnya.
Maafkan.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas mengingkari.” (HR. Al-Bukhari).
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: