ChanelMuslim.com – Ah, cukuplah bicara soal Raynhard atau siapa pun namanya. Walau ada satu hal yang membuat saya ikut berduka, yaitu orangtuanya terutama ayahnya. Betapa pilu itu bikin kelu. Seorang ayah yang sukses pasti ingin mewariskan kesuksesan pada anaknya. Apalagi pada anak lelaki yang merupakan anak sulungnya. Semoga bapak sehat dan tabah ya pak. I feel you.
Aku memang mudah empati sama orang. Kalau membaca novel sampai kebawa sedih. Bantal juga ikut hanyut. Kalau ada yang banjir rasanya kaki ikutan basah. Kalau ada yang lapar rasanya perut ikut sakit. Kalau ada anak yang tidak bahagia rasanya ingin peluk dan culik. Begitu pula aku dengan guru-guru JISc tersayang.
Baru hari ketiga sekolah, setelah dikasih training macam-macam, aku terpikir untuk memberikan tolak angin, mie, telur, madu, milo dan lain-lain yang hangat-hangat. Ini sekadar meringankan beban terutama bagi yang terkena banjir. Dan mereka tahu, I feel you.
Suratku;
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Dear all teachers.
Selamat mengajar kembali. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk terus berjuang. Bagi guru dan staff yang terkena cobaan banjir semoga Allah ganti yang hilang dengan yang lebih baik dan bersyukur bila ada barang-barang yang harusnya kena hisab tapi kita tak mampu menjawabnya kelak, ternyata sudah release bersama banjir yang datang. Semoga tidak ada lagi bencana yang membuat hati berduka.
Selamat kembali berjuang mengajar dan berkerja di JISc, JIBBS dan JIGSc. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Shobrun Jamilun. Sabar itu indah.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
PS; kok aku sedih sendiri membaca suratku untuk guru ya. Ternyata air mata itu dekat dengan cinta.
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,
“Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Bacakanlah al-Qur’an kepadaku.” Maka kukatakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah saya bacakan al-Qur’an kepada anda sementara al-Qur’an itu diturunkan kepada anda?”. Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku.” Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa’. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), “Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisaa’ : 40). Maka beliau berkata, “Cukup, sampai di sini saja.” Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata.” (HR. Bukhari)
Website:
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: