SEBETULNYA, hobby saya yang utama adalah baca buku. Waktu kelas 1 SD, saya yang paling engak bisa baca tulis.
Ayah saya setiap pulang kantor belum ganti baju sambil nungguin tukang sekoteng sore-sore, garis garisin buku kosong, lalu aku disuruh ngikutin la li lu le lo, besoknya ma mi mu me mo. Susah banget, ngerjain kayak robot dan enggak bisa-bisa.
Aku ingat waktu ujian bahasa Indonesia aku nilainya paling tinggi 55. Gurunya namanya Bu Jum, guru terbaik, tapi .. tetep saja gemes sama aku yang enggak bisa-bisa. Dia tak faham kalau aku tak faham apa yang diinginkan. Di matanya aku bodoh, di mataku dia terlalu kaku.
Pernah aku disuruh angkat kaki satu di depan kelas karena aku enggak bisa menulis, tapi cuma sebentar yaa.
Apakah dengan angkat kaki satu aku bisa menulis? Aku enggak sedih tapi malu sampai tebel mukaku kalau dicubit mungkin enggak akan sakit.
Tapi, tiba-tiba sekali aku bisa baca, aku juga enggak tahu kenapa? Kayaknya bisa sendiri gitu. Dan sejak saat itu, ayahku almarhum belikan aku majalah Bobo, Kawanku, aku ingat majalah itu datang setiap hari Selasa.
Kalau jam 9 pagi ada istirahat, ayahku sudah mengacungkan majalah tersebut dan aku merebut dengan gembira, semuanya aku baca sampai si Bona dan Deny manusia ikan pun aku senang dengannya.
Lalu aku mengenal buku Lima Sekawan. Aku nabung uang jajan dan pergi ke Gramedia Hayam Wuruk, naik mikrolet (angkot) lalu beli satu dan baca sampai habis.
Lalu, tiba-tiba aku suka menulis, tulisannku di kelas 2 SD, diapresiasi guruku. Namanya Bu Honglie.
Katanya: “Fifi, coba maju, bacakan apa yang kamu tulis“.
Lalu aku membaca dan tanpa sadar tulisanku sudah sarat dengan punctuation (tanda baca), dan koma, tanda seru, rame deh …
Jadi hampir setiap hari aku membaca di depan kelas.
Sampai sekarang, aku hobby membaca, buku apa saja aku baca, dan aku jadi punya dunia sendiri.
Ketika orang-orang sedih tak punya teman, teman ada yang jahat, ada yang iri, ada yang cuma malakin, ada yang pinjam duit dan berharap tak kembali, semuanyaa ada.
Aku tak peduli, malah bagus enggak punya teman jadi aku bisa tenggelam dalam bacaan.
Hal yang paling membahagiakan bila seperti saat ini, sore-sore, enggak ada meeting, enggak ada training, enggak ada teman, perut kenyang, dan cuma aku sendirian di coffee shop ini tanpa SMS yang kebeneran pulsanya sudah habis.
Jadi gak ada yinggong notification, tidak ada: “Afwan Mam, mau memberitahu, bla bla bla.”
Yaa membaca dan menulis enak banget. Lebih dari memilki sejuta teman yang cantik dan ramah.
Me time. Makasih Yaa Allah. Atas semua yang menyenangkan dalam hidup ini.
Yuk baca dan tenggelam di dalamnya.
Kata Ali: “buku itu adalah gerbang ilmu”. Ilmu menjaga pemiliknya, sementara harta dijaga pemiliknya.
Faham nteu?
Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter (X):
https://twitter.com/mamfifi_jisc
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc