ChanelMuslim.com – Bukan hanya murid atau mutarabbi yang harus diperbaiki, guru atau murabbi juga sering kali kita memandang murid adalah objek dan kita subjeknya.
Kita juga harus berpikir agar kita pun harus diperbaiki dalam hal;
1. Suudzhon kita kepada murid sering kali ekspektasi kita ketinggian sehingga tidak menghargai apa yang sudah mereka lakukan.
2. Memaksakan mereka sesuai dengan apa yang kita harapkan.
3. Memaksakan mereka masuk dalam dunia kita karena dunia orang dewasa yang sudah makan asam garam kehidupan.
4. Lupa ketika kita menjadi mereka dulu kita kayak bagaimana.
5. Stigma negatif yang membuat kita sudah punya pandangan tersendiri dan membuat blok atau barier tanpa disadari antara kita dengan mereka.
6. Kita tidak pernah tahu bagaimana kehidupan mereka yang sebenarnya jadi kita hanya menilai luarnya saja. Apalagi hanya tau sang murid dari postingan facebook atau upload di instagram.
7. Kita berharap dia seperti yang kita inginkan bukan yang Allah kehendaki. Allah saja sediakan surga dengan banyak pintu. Ada yang bilang 8 ada yang bilang 11 pintu. Silakan masuk dari pintu mana saja. Pintu shalat duha, pintu shaum dan bahkan ada pintu al farah (pintu dari menyenangkan anak-anak). Kita selalu cenderung menganggap pintu ibadah yang kita bisa menjadi wajib dimiliki para murid juga. Memaksakan kehendak dengan apa yang kita bisa dan kita inginkan sehingga sang murid seperti tidak boleh punya kebisaan lain. Ingat, ada murid yang fasih membaca Alquran, mungkin ada murid yang rajin shalat duha tapi ada murid yang hobi berinfaq. Ada murid yang rajin membela kebenaran. Ada juga murid yang senang membahagiakan orang.
Tidakkah kita mampu menerima mereka dengan apa adanya mereka? Sebagaimana mereka telah ‘dipaksa‘ oleh keadaan untuk menghormati guru dan mengikuti semua keinginannya.
Jadilah murabbi, guru, teachers, ustaz atau ustazah yang bijak. Allah saja punya banyak pintu surga menunjukkan setiap manusia memiliki kecenderungan dan kelebihan yang berbeda.
Belajar menerima perbedaan dan memahami hakikat perbedaan.
Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, mendengar dan taat [kepada pemerintah); niscaya Allah akan memasukkannya lewat pintu surga manapun yang ia maui. Dan pintu surga itu ada delapan. Barangsiapa menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, mendengar namun tidak taat pada ulil Amri; maka nasibnya terserah Allah. Jika Dia berkehendak maka akan merahmatinya, sebaliknya jika Dia berkehendak, maka akan menyiksanya.” (HR. Ahmad dari Ubadah bin ash-Shamit ra)
Website:
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: