GURU itu pejuang risalah para nabi yang meneruskan risalah nabi. Guru bahagia, anak kita juga bahagia. Anak bahagia, masa depan cerah ..
Apa acara hari ini umi?
Ummi: “Hmm. Ben mau apa??”
“Sebetulnya, Ben punya sisa uang 150.000, mau beli hadiah untuk guru- guru. Senin hari guru bukan, Mi?”
Aku: “Yaa“. Ben beli apa saja yang Ben mau untuk guru Ben. Yang penting ikhlas.
Di satu sisi aku juga mendengar dari seorang walikelas: “Mam, orangtua murid minta izin untuk memberikan makanan berupa catering ke JISc untuk semua guru.”
Aku: “Mashaa Allah, Alhamdulillah, baik banget mereka, kita balasnya gimana ini?”
Mam dapat juga enggak? (becanda)
Guru-guru: “iyalahh Mam.“
Aku membatin – tapi khan aku bukan guru, bukan guru yang dimaksud orangtua murid. Halal enggak yaa? Kalau aku ikut makan. Hehe.
Akupun bersiap-siap juga untuk kemudian membuat acara sendiri untuk hari guru.
Mungkin kue tart dan tausiyah singkat dan doorprize. Cuma waktunya. Mungkin jangan Senin sore besok, khawatir guru-guru banyak dapat makanan dan minuman yang enak-enak, agar enggak loba-loba. Mungkin hari Kamis sore saja sekalian kalau sampai lewat maghrib sekalian shalawat dan baca Al Kahfi yaa ..
Kasihan guru boarding. Enggak dapat apa-apa. Nanti biar aku saja yang kasih.
Kuy, hari Senin pagi ke Depok. Lalu sore siap-siap ke boarding.
Baca juga: Hari Guru Sedunia: Menghargai Peran Penting Pendidik
Guru Itu Pejuang Risalah Nabi
Kalau di timeline sibuk saja orang-orang pada ketakutan untuk memberikan hadiah untuk para guru, perlu diketahui yaa temans. Jadi guru tuh capek. Kayak hari Ahad gini nii, jam segini nii, ada guru yang lagi aku SMS suruh datang cepat ke rumah dan pagi inii nii hari Ahad gini, mereka masih ngurusin bacaan Almasurat anak-anak dan siap siap berbagi nasi goreng buatanku.
Jadi teman, jadi guru itu enggak cuma ngajarin calistung tapi semuanya, akhlaknya, karakter building-nya, agamanya, dunia akhiratnya ..
Lalu, untuk ngasih hadiah sekali setahun saja masih diributin …
Yaa Rabb.
Ingatt teman, kerjaan kita sebagai emak sudah diambil para guru 70 %.
Jangan sampai doa: “Yaa Allah ampuni dosa-dosaku dan dosa orangtuaku yang telah memelihara aku sejak aku masih kecil berubah menjadi: “Ampuni dosaku dan dosa guru-guruku yang telah mendidik aku sejak aku masih kecil…”
Saling ridho saja emang kenapa?
Gaji guru bukan rezeki mereka.
Rezeki mereka yang hakiki adalah ridho ilahi.
Guru itu pejuang risalah nabi yang meneruskan risalah nabi.
Nabi itu juga guru khan. Kalau tanpa mereka apa jadinya kita?
Guru bahagia, anak kita juga bahagia.
Anak bahagia, masa depan cerah .. yang senang khan orangtua juga …~ ayuk deh kasih hadiah untuk para guru yang mendidik anak anak kitaaa .. guru TPA dekat mesjid, guru TK yang ajarin anak kita baca tulis dan gambar, guru olahraga, semua deh.
Walau cuma dengan sepiring nasi goreng … yang penting ikhlas jangan semua-semua harus dibahas. Nanti susah ikhlas ..
Siapa tahu rezeqi kita bertambah karena kita menghormati para guru?? Who knows??
@ sample sepiring nasi goreng untuk anak JIGSc yang lagi main ke Jakarta sama guru-gurunya ke rumah aku ..