GAJI istri untuk siapa? “Bu… gaji saya setengahnya dikirim ke rekening anak saya saja, lalu setengahnya lagi mau saya simpan,” kata Mbak Wati, pembantu baru kami yang saat ini sudah tiga bulan bekerja, dan karena cerdas serta luwes ia diangkat menjadi pelayan toko oleh Mama yang selama ini aktif membuka tiga toko kerudung dan baju muslim.
Akhirnya dengan usaha mama yang gigih, maka Mbak Wati dan sekitar 45 orang muslimah lain, mereka setia menjadi staf Mama.
Selain itu, mereka juga mendapat gaji rutin dari Mama dan Masya Allah, ketika gajian terkadang aku melihat mereka ada yang gembira, ada yang biasa saja namun ada juga yang seperti Mbak Wati, minta aku untuk menyisihkan gajinya dan mengirimkannya ke rekening anaknya dan sebagian lagi dipegang sendiri.
Di toko, tugasku adalah bagian kasir. Dimulai sejak SMU sampai aku kuliah, bahkan ketika aku sudah menikah dan punya anak satu, aku nyambi kerja di toko Mama.
Toko busana muslim yang sangat besar dan masing-masing toko punya kasir sendiri-sendiri.
Kebetulan aku ditugaskan di toko Tanah Abang dekat rumah dan kampusku, bergantian dengan Yu Tini, kakak sepupuku yang juga dipercaya Mama menjadi kasir.
Aku melihat Mbak Wati dan semua staf perempuan yang mayoritas ada di toko Mama begitu gigih bekerja. Cara mereka melayani pembeli, pembeli bagaikan raja.
Mereka juga sangat telaten mengajari pembeli untuk berbusana muslim yang baik, bahkan yang aku perhatikan kerudungnya pun seringkali juga dipilihkan oleh mereka untuk para pembeli yang rata-rata adalah perempuan yang sudah menikah.
Semua yang datang menyatakan puas, selain karena Mama gigih mencari bahan yang berkualitas, penjahitnya pun betul-betul mengerjakan jahitan dengan penuh cinta.
Jahitannya rapi dan potongannya pas di badan. Mamaku memang hebat. Selain itu, Yu Tini, Mbak Wati dan semua staf Mama yang kalau dikumpulkan ada sekitar 45 orang juga hebat.
baca juga: Tips Atur Gaji dan THR
Gaji Istri untuk Siapa
Dari ketiga toko Mama, jumlah karyawan laki-laki hanya tiga orang, dua orang bagian pengangkutan dan satu lagi adalah sopir yang bolak-balik ke sana-kemari, maka lengkaplah sudah ceriwis dan cerewet kami para staf perempuan berkumpul.
Apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang ini, ketika Mama sering memberikan hadiah dan juga acara pengajian rutin setiap Selasa sore, yang hanya khusus untuk semua karyawan perempuan.
Sehingga terkadang aku duduk bersama dengan Mbak Wati yang cerdas, yang dulunya pernah menjadi pembantu di rumah kami.
Setelah dua tahun berlalu, aku melihat banyak terjadi perubahan pada toko Mama. Mbak Wati pun sekarang sudah diangkat menjadi asisten kakakku.
Mbak Putri, kakakku, mengurus toko di ITC Mangga Dua bersama dengan Mbak Wati. Karena toko kakakku jauh dengan tempatku bekerja, maka aku jarang bertemu Mbak Wati lagi.
Ketika aku berkunjung, aku sangat kaget melihat perubahan yang terjadi di dalam diri Mbak Wati, penampilannya sangat berbeda, juga bola matanya kulihat sering kali berputar untuk memikirkan sesuatu.
Kulihat Mbak Wati begitu dipercaya oleh kakakku dalam berbagai hal. Ketika kutanya berapa gaji Mbak Wati sekarang.
Mbak Putri dengan bangga dan rasa sayang menunjukkan telunjuknya dan jari tengahnya. Subhanallah dua juta rupiah, untuk seorang Mbak Wati yang hanya lulusan SD namun karena kegigihannya, membuat dia menjadi seorang perempuan yang mampu membina kariernya, dari seorang pembantu menjadi seorang asisten manajer toko.
Mbak Putri, kakakku mengatakan bahwa, gaji Mbak Wati tidak diberikan semuanya, karena sang suami selalu minta semua gajinya.
Hal ini membuat Mbak Wati tidak punya simpanan sedikit pun, sehingga soal gajinya Mbak Wati minta tidak boleh diungkapkan ke mana-mana.
Iseng-iseng, aku bertanya kepada karyawan Mama yang semuanya adalah perempuan. Apakah gaji yang mereka terima biasanya untuk mereka sendiri atau untuk suami, atau harus diserahkan kepada suami.
Jawaban mereka beraneka ragam, namun kulihat hampir semua perempuan bekerja dengan niat yang baik yaitu untuk membantu suami.
Terkadang mereka menjadi bahagia bercampur kesal, karena ketika gajinya sudah lebih besar dari pada suami, atau ketika suami tahu bahwa sang istri dapat uang atau bonus dari tempatnya bekerja, maka sang suami cenderung menjadi pelit.
Bahkan para suami cenderung membiarkan istrinya mengurus dan membayar semua keperluan, sehingga seringkali pembayaran rumah, cicilan kendaraan, makananan berbuka puasa, uang sekolah anak, iuran RT, iuran sampah, koran dan lain-lain sebagian besar menggunakan uang istri, sementara sang suami selalu bersikap seolah tidak punya banyak uang, dan berharap istrinya yang membiayai keperluan.
Sebagai istri, mungkin tidak masalah membantu suami dan bahkan rela-rela saja membantu pembiayaan macam- macam keperluan rumah tangga, karena perempuan mempunyai sifat keibuan dan mau menanggung beban.
Namun di sisi lain, para suami pun seharusnya sadar bahwa bila suami tidak memberikan nafkahnya kepada istri, apalagi sampai mengandalkan nafkah istri untuk membiayai semua keperluan rumah tangga, maka para suami akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah.
Berikut ini, lihatlah ayat yang sudah Allah turunkan untuk umat Nabi Muhammad mengenai tugas suami sebagai pemberi nafkah dan mencukupi semua keperluan istri serta anak-anaknya dalam hal memberi pakaian.
Sungguh Al-Quran sangat hal ini detail mengulas berbagai macam masalah, bahkan untuk pun diulas dalam Al-Quran:
“Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka, dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)-mu untukmu, Maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan, Maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya,” (QS: Ath Thalaq: 6).
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan,” (QS Ath-Thalaq: 7).
Maka saran saya, sebaiknya sebagai seorang suami, walaupun istrinya bekerja, biarlah gaji istri menjadi miliknya sendiri.
Para suami tetap mencari nafkah dan berusaha sungguh-sungguh karena sudah menjadi kewajiban seorang suami untuk menafkahi dan memelihara anak dan istrinya.
Walaupun istrinya bekerja, janganlah mengganggu gaji istri. Jikalau istrinya rela pun, tetaplah ke depankan rasa tanggung jawab sebagai pencari nafkah bagi keluarga, dan juga untuk menjaga izzah suami, bukan?
Wallahu a’lam, surat ini aku dapatkan dari seorang kawan yang sampai sekarang masih menjadi kasir di toko ibunya, dan meminta aku merilis suratnya untuk dipublikasikan di media.
Jadi cerita di atas ini adalah kisah nyata lho.
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc