DI TAHAP anak memasuki usia remaja, orangtua bisa mengamatinya sedang berproses menjadi pribadi yang matang secara fisik maupun psikis. Namun tentunya, mendidik anak remaja menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya remaja yang masuk dalam kategori Gen Z memiliki ciri khas yang perlu menjadi catatan bagi para orangtua untuk menerapkan pengasuhan kepada mereka.
Remaja pada Generasi Z disebut juga dengan Generasi Strawberi. Hal ini, sebagaimana diungkapkan oleh Hesti Wihandini, S. Psi., dalam Webinar Hikari Parenting School.
“Mereka ibarat buah strawberi, terlihat indah diluar namun jika tertelalu ditekan mereka akan hancur,” ucap Hesti. (Ahad, 26/02/2023)
Istilah remaja sebenarnya memiliki arti tersendiri, yaitu seseorang yang berada dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.
Baca Juga: Ciri-Ciri Remaja yang Memiliki Kemandirian secara Ekonomi
5 Ciri Khas Remaja Gen Z yang Perlu Menjadi Catatan Orangtua
Menurut WHO, masa remaja terjadi dalam rentang usia 10-19 tahun. Sementara, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, arti remaja merupakan penduduk yang berusia 10-18 tahun.
Sedangkan generasi Z atau gen z merupakan sekelompok orang yang lahir pada rentang tahun 1995 sampai 2010.
“Remaja yang ada di generasi Z ini sanga berbeda dengan remaja yang berada di generasi sebelumnya,” ucap Hesti.
Di antara ciri khas yang mereka miliki sebagia berikut:
1. Pembelajar cepat
Hesti mengatakan bahwa meskipun anak-anak generasi Z ini cepat menyerap infomasi dan mempelajarinya namun mereka kurang menghargai proses sehingga mereka tidak terbiasa menghadapi konflik.
“Ketika ada satu masalah kecil mereka langsung down,” kata Hesti.
Sebagai contoh, saat seorang anak menginginkan sesuatu ia menutut terpenuhinya keinginan tersebut dengan segera tanpa mempertimbangkan hal-hal lainnya. Mereka cenderung menyukai sesuatu yang instan.
2. Mahir teknologi
Lahirnya mereka di era kemajuan teknologi membuat mereka sangat mahir dibidang ini. Tidak peduli seberapa kecil prestasi akademik yang mereka dapatkan di bangku sekolah, hampir tiap remaja di generasi Z mahir menggunakan teknologi.
3. Mahir bermedia sosial
Kemahiran remaja gen Z dalam penggunaan media sosial memiliki sisi positif yang tidak bisa terelakkan. Mereka mampu mengaktualisasikan dirinya, menyalurkan perasaan, keinginan, hobi dan minatnya.
Namun disisi lain mereka harus bisa mengendalikan keinginan untuk berbagai hal-hal yang tidak seharusnya di konsumsi oleh publik.
“Oleh karena itu, perlu pendampingan oleh orangtua dengan memberikan pemahaman kepada mereka hal-hal apa saja yang tidak sepatutnya di share ke publik,” jelas Hesti.
4. Suka berkomunikasi di dunia maya
Mereka suka berkomunikasi dengan siapapun dari berbagai level usia di dunia maya, sehingga tak jarang mereka kurang memperhatikan etika saat berbicara dengan orang lain yang berbeda usia.
Sikap sopan santun harus terus ditanamkan kepada mereka saat berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dari segi level usia.
5. Suka mengumbar privasi
Sulit bagi mereka untuk tidak mengumbar privasi. Pendampingan orangtua dalam hal ini sangat penting, apalagi yang berkiatan dengan perilaku seksual. Khawatirnya sikap ini akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. [Ln]