DISIPLIN anak kunci sukses hubungan orangtua dengan guru di sekolah. Saya seringkali mengatakan kepada anak-anak saya: “Kalau ingin hal lebih, maka harus effort lebih.”
Misal, ketika menginap di hotel, kita mau sarapan tapi juga mau berenang, ya harus pilih satu di antara keduanya, atau bangun lebih pagi kalau ingin mendapatkan keduanya. Jadi, kalau mau ini itu harus ada pengorbanan.
Misal mau berenang, yaa makan harus cepat, kalau mau main games lama yaa enggak bisa karena besok pagi harus sekolah. Jadi harus ada yang dikorbankan.
Berat, yaa dengan berbagai fasilitas yang dimiliki tetap saja anak ada tanggung jawab.
Kalau mau bangun pagi dan sekolah tapi pingin main sepeda juga dan berenang, maka malamnya harus tidur cepat agar bangun cepat.
Satu hal yang memang susah ditekankan ke anak-anak adalah โMengelola hawa nafsu”.
Nafsu main hape sampai malam – maka harus dilawan dengan stop, sudah pukul 8.00.
Nafsu makan banyak dan mau beli semua, ingatkan, apakah kamu mampu menghabiskannnya? Beli yang ingin saja dan maksimal dua saja.
Harus ada pengertian, dan penekanan dan ajak berfikir. Maka harus ada dialog.
Jadi orangtua walau sayang anak walau kita mampu dari segi finansial tetap harus tega.
Hidup ini ada aturan, bukannya anak disayang-sayang dan permisive dan kita sibuk memaklumi lalu kita akan minta semua orang memaklumi kondisi anak kita dengan kata-kata:
“Maklumi yaa, anak saya emang begini.”
“Maklumi yaa, anak saya sakit.”
Saya sendiri pernah berusaha minta pemakluman kepada banyak orang terutama kepada guru anak saya. Tapi diam-diam saya mendholimi orang lain.
Misal; mau les Matematika tapi anak saya masih main bola. Dan sang guru nunggu lama banget.
Tapi anak saya yang akhirnya mengatakan: “Daripada les tapi guru privat-nya nungguin di Mushola, mendingan aku belajar saja sendiri jadi ada waktu buat main bola tanpa harus les.”
Jadi anak harus diberi pilihan. Dan kita bantu dia memutuskan. Tidak bisa mau enaknya sendiri, lalu anak yang memutuskan.
baca juga:ย 5 Cara Disiplin Positif dalam Pengasuhan Anak
Disiplin Anak Kunci Sukses Hubungan Orangtua dengan Guru di Sekolah
Saya paling tak faham kalau ada orangtua menyalahkan guru demi kepentingan anak. Mana ada anak yang selalu benar dan guru selalu salah.
Maka anak tidak akan pernah belajar bila dibela terus dan fenomena ini ada di mana-mana. Orangtua minta pemakluman atas anak yang sedang ditegur guru dan balik menyalahkan guru. Sampai tidak mau terima, lapor polisi atau panggil pengacara.
Kalau bicara soal anak, maka akan ber-effect pada sekolah. Di mana anak nanti enhgak masuk sekolah berhari-hari karena lemas sebab kebanyakan main gamesย misalnya, atau di sekolah tidur melulu, tidak dengarkan kata guru, atau membantah guru karena pingin cepat pulang.
Kalau masih SD atau SMP masih mudah, yang berat bila sudah SMU atau kuliah. Bagaimana harus mengatasi masalah kedisiplinan dalam diri, bila dari kecil tidak didisiplinkan dan selalu permisive sehingga membuat anak menjadi sulit untuk mengikuti peraturan sekolah.
Dan akan timbul konflik antara anak dengan sekolah dan akan timbul kesulitan dalam belajar mengajar.
Jadi intinya, peran orangtua akan sangat penting bagi pendidikan kedisiplinan anak, dan orangtua tidak bisa terlalu banyak meminta banyak pihak memaklumi kondisi anak, sebab akan menyulitkan banyak pihak.
Apalagi dalam hal ini yang disulitkan adalah sekolah.
Saya selalu berfikir, kalau beres di rumah, akan beres di sekolah dan kebanyakan orangtua yang mendukung anak di sekolah dengan ikuti aturan sekolah kebanyakan anak-anaknya akan berhasil di sekolah manapun.
Maksudnya masuk Perguruan Tinggi manapun diterima gitu ..baik dalam maupun luar negeri.
Jadi, anak itu tak cukup hanya pintar, tapi harus mampu: mengelola hawa nafsu, tahu tanggung jawab dan mampu mendisiplinkan diri.
Dan tugas utama orangtua mendidik itu semua sebelum menyerahkan anak pada pihak sekolah. Jangan salahkan sekolah bila anak tidak mampu ikuti aturan sekolah karena di mana-mana sekolah itu sama.
Ada aturan jam masuk, jam pulang, jam belajar, dan jam curhat.
Selamat bersekolah ya, Nak.
Sekolah itu penting sebagai proses mendewasakan diri sebelum terjun ke masyarakat. Dan orangtua tugasnya mendukung sekolah bukan berusaha mengganti aturan sekolah.
Note: ini hanya pandangan saya sebagai orangtua yang anaknya dibawa ke mana-mana tapi harus tetap bersekolah – tinggal di Puncak tapi sekolah di Jakarta, maka ada pengorbanan dengan jam 5 pagi setelah sholat subuh, langsung berangkat dan tidur di mobil.
Dan saya menemani sambil setel murotal di mobil dan di rumah Jakarta sudah disiapkan makan pagi dan baju seragam oleh ART, dan kemudian cuzz naik gojek biar cepat ke sekolah, semoga enggak terlambat. Walau baju agak kucel, katanya nanti dimasukin di depan gerbang.
Alhamdulillah. Sampai sekolah dapat berita dari tukang gojek pas pukul 7.10 sudah di sekolah dan 7.15 sudah ikut upacara Senin pagi.
Wallahua’lam.
๐ญ๐๐๐. ๐ท. ๐ฑ๐๐๐๐๐๐ ๐บ๐ฌ, ๐บ.๐ท๐
, ๐ด.๐บ๐ , ๐ท๐.๐ซ (๐ถ๐๐๐๐๐๐๐, ๐ผ๐บ๐จ)
Founder of Jakarta Islamic School
“๐ ๐ฒ๐ป๐ฑ๐ถ๐ฑ๐ถ๐ธ ๐ฑ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ ๐๐ฏ๐”
*Further Information*
0811-1277-155 ( Fullday)
0899-9911-723 (Boarding)