ChanelMuslim.com – Dahsyatnya Doa Ibu. Kisah ini dimulai di desa kecil, dari sebuah rumah kayu sederhana yang berpenghuni tiga orang keluarga. Mereka terdiri dari ibu, abang, dan adik.
Si abang dipanggil Bang Nyet, si adik dipanggil Dek Nyit, dan ibu mereka dikenal sebagai Bu Harum karena tubuhnya yang harum, selalu bersih, tidak pernah kotor serta bercahaya, sebab air wudhu sangat digemarinya untuk membasuh tubuh.
Bu Harum juga terkenal sebagai ibu yang suka berdoa, bahkan seringkali doanya menyentuh sampai ke lubuk hati semua penduduk di desa tersebut.
Baca Juga: Doa Berlindung dari Angin Kencang
Dahsyatnya Doa Ibu
Alkisah Desa Pisang yang berpenduduk 200 orang menjadi tenang berkat hidupnya surau di desa, karena ramainya jamaah yang shalat lima waktu. Sang adik Nyit selalu menjadi imam.
Surau Al Ikhlas dibangun oleh ayah Nyet , suami ibu Harum. Tapi ayah Nyet meninggal dunia ketika si adik lahir dan baru berumur tiga hari.
Setelah ayah meninggal dunia, abang Nyet mulai berperilaku aneh. Dia selalu senang makan makanan hasil curian. Baginya semakin banyak makanan yang dicuri semakin kuat dan sehat dia, dan semakin banyak pedagang makanan yang takut padanya.
Apabila ketahuan mencuri dan pedagang marah, maka si abang Nyet akan marah lebih galak lagi.
Tingkahnya sungguh memalukan dan semakin hari kehidupannya semakin membawanya kepada jurang kemaksiatan. Abang Nyet berjudi, minum minuman keras, mengganggu gadis – gadis, dan semua kemaksiatan yang dilarang agama kerap dilakukan dengan intensitas luar biasa.
Kekerasan dan kekasarannya sungguh menjadi-jadi dan membuat risau serta kurus kering ibu Harum yang salehah.
Tak putus asa doa diucapkan dan dipanjatkan ibu Harum, terus menerus, siang dan malam tak henti-hentinya doa digumamkan sehingga Ibu Harum menjadi terlihat tidak memiliki aktivitas lain kecuali mendoakan anaknya yang sulung, yang akhir-akhir ini bahkan ia dengar selalu pergi ke tempat-tempat hiburan malam.
Berbeda dengan adiknya yang selalu mentaati perintah Allah swt. Ia duduk tenang berdzikir setiap pagi, sibuk membersihkan surau dan selalu santun serta ramah kepada siapa saja, selalu menolong orang lain dengan ikhlas, dan tidak pernah menyusahkan ibunya.
Doa yang tak putus dan keikhlasan yang sangat dalam, dari seorang ibu yang dengan sepenuh hati mendoakan anaknya, membuat sang ibu dikasihi malaikat dan malaikat beramai-ramai memohon kepada Allah swt agar mengabulkan doa sang ibu.
Ketika suatu hari langit dibuka, maka doa sang ibu menjadi mustajab dan terkabul segera, membuat kejadian luar biasa terjadi pada keluarga ini.
Pada hari istimewa itu sang abang tiba-tiba merasa ingin sekali shalat ketika mendengar adzan. Langit mendung dan rasa nyaman bersemilir di dalam hatinya. Si abang merasa begitu rindu untuk masuk ke dalam surau, menunaikan shalat, dan berdoa kepada Allah swt. Dan secara tiba-tiba pula, hatinya menjadi benci kepada hiburan malam, rasa bosan hinggap, dan ketika kawan-kawan mengajak si abang untuk bermaksiat, si abang menolak keras.
Tampaknya doa Ibu Harum telah terkabul. Alhamdulillah. Tapi perhatian dan doa-doa sang ibu pada si abang, membuat si adik merasa bahwa ibu tidak pernah memperhatikan dirinya.
Ibu menghabiskan waktu beribadah dan mendoakan si abang, lalu tersenyum pasrah. Di mata si adik, Ibu tidak pernah mengucapkan doa dan kata-kata hikmah untuknya. Hal itu membuat si adik merasa hampa dan sunyi.
Perlahan tapi pasti, adik menjadi bosan dan risau, hatinya pedih dan ia sering berlinang air mata. Ketika sedang gundah gulana itulah, setan datang dan membisikkan dirinya untuk pergi maksiat saja. Buat apa ke surau, toh tidak membahagiakan ibu dan ibu tidak bertambah sayang padanya. Maka segeralah adik mencoba masuk ke tempat hiburan malam dan mulai meninggalkan ibadah dan suraunya yang indah.
Situasi menjadi terbalik. Abang yang selalu didoakan ibu menjadi saleh dan rajin ibadah, sedangkan adiknya yang tadinya taat beribadah sehingga hampir tak pernah didoakan ibu malah menjadi bermaksiat.
Maka, bila ibu hanya mendoakan satu anak saja yang dianggap bermasalah, kemudian adik yang tidak bermasalah dan jarang didoakan, menjadi bermaksiat. Ibu Harum… mengapa engkau lupa mendoakan adik yang sudah tekun ibadah agar tetap tekun dan istiqomah, mengapa engkau lupa bersikap adil pada anakmu dan yakin bahwa anakmu yang taat beribadah tidak akan tergoda oleh setan yang terkutuk.
Ibu yang bijaksana bersikap adillah kepada anak-anak kita, dan berdoalah terus untuk semuanya, agar yang bermasalah menjadi hilang masalahnya, dan yang sudah baik menjadi tetap baik dan istiqomah, karena bila tetap mendoakan anak yang sudah baik bisa jadi si anak menjadi bertambah baik.
“Aku memohon perlindungan baginya (sebut nama anak) dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pandangan mata buruk.” (HR. Abu Daud 3371)