ChanelMuslim.com – Beragama dengan logika anak-anak, lanjutan. Lalu lihatlah tak lama kemudian ada tarawih yang dilakukan setelah Isya. Hal itu menunjukkan bahwa kita buka puasa sekedarnya saja agar tidak kekenyangan dan sakit perut serta segera shalat, bahkan ditahan sampai 11 rakaat.
Nah, sudah tarawih capek deh dan istirahat. Kebayang nggak kalau nggak ada tarawih maka habis maghrib kita pasti makan terus sampai Isya. Lalu shalat Isya lalu lanjut makan dan makan lagi. Alhamdulillah ada tarawih pas setelah Isya, jadi kita makan ada pembatasnya, yaitu ‘si tarawih’.
4. Lalu kamu tahu nggak kenapa Ramadan kita harus banyak baca Al-Qur’an? Karena bulan Ramadan itu diturunkannya Al-Qur’an. Jadi, bulan Ramadan itu Al-Qur’an kayak birthday gitu.
Baca juga: Beragama dengan Logika
Dan ke-3 anakku tertawa lepas, “Hahaha…. Umi ada-ada saja, Ramadan kok birthday.”
Nah, kalian kebayang nggak kalau birthday. Kita senang ya disebut-sebut nama kita dan diagung-agungkan. Nah, tilawah yang banyak itu, pahalanya sangat besar di bulan Ramadan.
Ulama-ulama dan orang-orang shalih sering kali ada yang setiap 10 hari khatam Quran. Ada pula yang melakukan shalat tarawih dengan membaca 1 juz setiap malamnya.
5. Lalu kenapa kita harus banyak berinfaq ketika Ramadan? Waktu Ummi ke Palestina melihat saudara-saudara di sana hidup dengan sangat terbatas, makanan yang terbatas, mau kemana-mana susah, listrik pun terbatas.
Bahkan mau beribadah di masjid saja dengan penuh penjagaan tentara Yahudi. Ramadan ini adalah waktunya merasakan bagaimana jika kita makan hanya dibatas waktu buka dan sahur saja dan juga waktunya berbagi.
Apa yang kita miliki dibagi pada mereka yang tidak pernah atau merasakan apa-apa yang kita suka. Dan terus bla bla bla…, cerita lagi dengan cerita yang masuk logika anak-anak.
6. Terakhir, dalam bulan Ramadan ada 3 parts, 10 hari pertama… bla bla…, yang terakhir jauhkan dari azab api neraka. Nah, hampir semua orang masuk neraka kecuali yang mati syahid. Karena itu, bla bla bla, lalu kalian… bla bla bla…. Nah, sebaiknya dan seterusnya. Dan seterusnya.
Akhirnya ketiga anak saya bilang, “Ah, Ummi kalau gitu kita nggak usah sekolah saja. Kita ramai-ramai saja ke Syria biar mati syahid!”
Nah, intinya tuh nggak ada kok orang yang mati karena puasa. Malahan kebanyakan orang mati karena makan macam-macam. Makan batu, kapas, atau lainnya. Hehehe.
Nah menurut saya, mendidik anak-anak beragama dengan logika itu membuat anak paham mengapa begini mengapa begitu dan mudah-mudahan mereka bisa beragama dengan ‘pemahaman’ bukan karena tradisi. Benar nggak?
(Late night, 7 Juni 2015. Janur on the way to sleep)
Allah berfirman, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taghabun: 16)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: