ChanelMuslim.com – Menyusuri reruntuhan lahan yang tadinya satu hektar jadi tinggal setengah hektar. Dua sampai 5 rumah amblas ke bawah. Satu kompleks amblas.
Kami menyempatkan diri untuk berdoa bagi almarhum atau almarhumah. Dan rasa sedih menyeruak membayangkan dari 800 orang hanya 10 orang yang hidup. Saat kami berdiri masih banyak mayat dan mobil-mobil bergelimpangan. Relawan dan warga yang masih hidup masih menunggu instruksi dari walikota yang sempat dikabarkan meninggal tapi bukan meninggal. Mungkin meninggalkan diri sejenak mengatur hati.
Sekarang Palu tidak ada yang menginstruksikan ini atau itu menunggu kehadiran walikota dan wakil walikota di tengah mereka. Semua bertanya, “Ini mau diapakan? Apakah didiamkan saja ataukah di ratakan? Juga mayat yang masih ratusan tertimbun mau diapakan?”
Satu per satu mayat dievakuasi oleh relawan.Yang berat adalah melihat mayat wanita berpelukan yang mana kakinya terjepit bangunan dan sulit untuk diambil. Kamipun meninggalkannya dengan hati pilu. Semua bekerja dengan diam.
Ada sebuah rumah sakit yang 1,5 lantai amblas. Dokter dan suster semuanya meninggal. Hanya tersisa satu dokter saja yang sangat cekatan melayani warga.
Padahal sudah diperingatkan oleh para ulama. Bahkan dukun yang jarang sholatpun sudah menyarankan untuk tidak membuat acara Nomoni. Nomoni merupakan cara ritual yang diadakan di lapangan Perumnas, yaitu memanggil setan sampai sang dukun kesurupan kemudian mereka menusuk-nusuk kambing hidup dan darah segar yang mengalir itu kemudian dialirkan ke laut untuk menyembuhkan orang sakit. Namun tetap diadakan dengan alasan untuk meraih atensi pariwisata di Palu.
Dua tahun lalu ketika acara ini dilakukan terjadi badai dan angin ribut sehingga tenda beterbangan. Pas tahun lalu kesurupan masal. Jadi ketika tahun ini diadakan lagi dan kemudian pas hari itu Allah takdirkan ada gempa maka rakyat mengaitkan dengan peristiwa Nomoni itu.
Penjarahan yang terjadi memang karena lapar dan tampak hopeless gak tahu mau gimana untuk ke depannya. Dan, penjarahan itu juga menyebabkan para pelaku ekonomi tidak mau buka toko karena takut dijarah. Sehingga punya uang banyak juga percuma tak ada yang dibeli.
Di beberapa tempat yang amblas memang terindikasi adanya praktek perzinahan, judi dan narkoba. Terdengar desas-desus rakyat Palu. Bencanapun bisa memilih.
Palu, semoga bangkit dan walikota bisa berjumpa warganya. Dan mengatur kembali warga dan kota. Warga berharap, tinggalkan maksiat apalagi syirik agar Allah tidak murka.
Curhat dari para pengungsi di Palu.
Dari Abu Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apabila kekuasaan dianggap keuntungan, amanat dianggap ghanimah (rampasan), membayar zakat dianggap merugikan, beiajar bukan karena agama (untuk meraih tujuan duniawi semata), suami tunduk pada istrinya, durhaka terhadap ibu, menaati kawan yang menyimpang dari kebenaran, membenci ayah, bersuara keras (menjerit jerit) di masjid, orang fasig menjadi pemimpin suatu bangsa, pemimpin diangkat dari golongan yang rendah akhiaknya, orang dihormati karena takut pada kejahatannya, para biduan dan musik (hiburan berbau maksiat) banyak digemari, minum keras/narkoba semakin meluas, umat akhir zaman ini sewenang-wenang mengutuk generasi pertama kaum Muslimin (termasuk para sahabat Nabi saw, tabi’in dan para imam muktabar). Maka hendaklah mereka waspada karena pada saat itu akan terjadi hawa panas, gempa, longsor dan kemusnahan. Kemudian diikuti oleh tanda-tanda (kiamat) yang lain seperti untaian permata yang berjatuhan karena terputus talinya (semua tanda kiamat terjadi).”(HR. Tirmidzi)
JPU atau Humanitarian Care Indonesia
BSM no rek: 7888555336
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBB