ChanelMuslim.com – Dan, aku lupa menoleh pada dirinya karena di mataku mereka sudah bagus. Mereka sudah pandai, kreatif, mandiri, solihah bahkan sudah bisa menghidupkan pengajian sendiri without me. Jadi aku bisa beralih pada grup guru yang belum sesuai standar yang aku inginkan.
Dan aku pun finally asik dengan guru yang menurutku masih sangat perlu bimbingan dan melupakan yang sudah pandai.
Dan aku pun asik membimbing dan mengarahkan. Namun, aku melihat mata guru-guru yang tegar yang tidak kubimbing lagi itu terkejab kecewa. Namun berusaha untuk tabah dan memahami.
Di situ aku tersentak. Feeling guilty. Aku teringat kisah anak sulung yang baik sekali dan anak bungsu yang nakal sekali. Sang ibu hanya mendoakan yang bungsu karena yang sulung sudah dianggap baik. Namun akhirnya si sulung berubah nakal karena dia iri dengan si bungsu dan si bungsu kemudian menjadi baik karena doa serta bimbingan intens sang ibu.
Di sini aku mulai mengeluh. Beri aku kuat ya Allah karena untuk selalu kuat pada tiap tempat dan saat itu berat.
Ya, ibu atau pemimpin harus pandai bermain piano. Kadang yang satu harus ditekan yang satunya didiamkan agar harmonisasi itu terjadi. Karena semua depends on her.
Ibu tak boleh sakit. Sementara penyakit tak pandang bulu. Itu ibukah atau itu buku?
Hehe, makin melantur. Hari yang cerah. Matahari bersinar. Kusandang tas biruku di pundak seperti menyandang sejuta beban.
Dan mengimprovisasikan tuts-tuts di piano agar terdengar indah dengan jari-jari yang mulai kaku.
Rasulullah bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah dibandingkan doa.” (HR. Tirmidzy dari Abu Hurairah ra)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: