KETEMU alumni JISc di Jerman, sekarang jadi Ketua PPI. Beliau anak angkatan pertama SMU JISc. Hari ini bolos kerja karena dengar guru-gurunya sedang ada acara di Berlin.
Lalu, timbullah nostalgia ceritanya lucu. Disuruh ibunya daftar SMU di JISc tapi muridnya belum ada. Tanya ke satpam, satpam bilang, “Di sini nggak ada SMU.”
Akhirnya anak ini kebingungan muter-muter di antara anak TK. Dahulu, gedung SMU belum ada.
Anak SMU campur sama SD. Sebelah-sebelahan, jadi kalau siang, anak-anak SD intip-intip kelas kakaknya kayak di aquarium.
Dahulu, angkatan pertama SMU JISc baru 17 orang. Makanya kompak banget. Sekarang sudah 180 orang. Kompak juga sih. Hehe.
Karena gigih, akhirnya dapat beasiswa lalu kuliah dan kerja di Jerman, di Berlin. Sekarang menjadi ketua PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Jerman.
Teman-temannya pada bilang, aku ke sini tahu JISc dan JIBBS karena aku kan sekamar sama mereka. Aku setiap pagi dibangunin shalat subuh sama Imam.
Ada yang bilang, “Wah itu si Bardan, alumni JIBBS, di sini dipanggil Imam Besar karena badannya besar dan shalatnya khusyu juga hafalan Alqurannya paling banyak. Senang mendengarnya.”
Irfan, alumni JISc, juga aktif dan terkenal netral. Sana sini masuk, tapi Islamnya tetap terjaga. Tidak alkohol, tidak merokok, tidak clubbing, no girls di Jerman. Semua anak di Jerman bahkan Eropa kabarnya kenal beliau. Hehe.
Baca Juga: Alumni Jakarta Islamic School yang Keren
Alumni JISc di Jerman Jadi Ketua PPI
Alhamdulillah, 14 tahun bikin sekolah. Alumni tersebar di dalam dan luar negeri. Dan hampir semua memiliki cerita yang tak habis untuk diceritakan.
Kalau aku ke luar negeri, aku selalu sempatkan berjumpa dengan mereka. Lalu, bekalin pulang cokelat-cokelat, teri kacang, kue-kue Indonesia, rendang dan uang jajan. Tapi uang jajannya pakai Euro. Hehe.
Enggak ada hitung-hitungan, secara anak itu kan emaknya udah enggak bayar SPP di JISc. Ya yang ada cuma ikatan emosi kayak anak sendiri.
Tapi, mereka hemat banget. Seminggu hanya habiskan 20 Euro untuk masak sendiri seperti nasi, telur dan ayam.
“Yang mahal itu buah, Mam.”
Aku, “Wah tukar saja deh rendangnya dengan buah-buahan.”
Mereka, “Jangan Mam. Ini mah gonimah atau harta karun.”
Senangnya anak-anak pas dengar kami masih ada Indomie. Pada ikut ke kamar dan mengambil Indomie di koper. Dan mengambil harta karun lainnya.
Terharu. Ingin sering-sering ke sini tapi Jerman kan jauh ya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. (Muttafaqun ‘alaihi)
(Catatan Mam Fifi, Oktober 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Jakarta Islamic School (JISc); Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS); Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: