ChanelMuslim.com – Alumni JIBBS atau Jakarta Islamic Boys Boarding School di Megamendung, mau menikah. Dia baru berusia 22 tahun dan minta tausiyah. Jauh-jauh datang ke JIBBS.
“Mam, aku mau menikah. Taaruf baru 3 bulan, kami mantap. Pekan depan mau menikah, minta diberikan nasehat.”
Padahal aku lagi sibuk mengukur kelembutan daging yang lagi dimasak, dengan tangan masih memegang centong. Jadilah aku emak-emak yang menasehati anaknya yang mau walimah.
Pesanku;
1. Menjaga kepercayaan.
2. Semua dilakukan bersama.
3. Menikah itu ibadah dan ibadah seumur hidup.
4. Menikah itu ada senang dan ada susahnya.
5. Menikah itu telah meraih 1/2 dien karena itu wajar bila cobaannya juga berat.
6. Kalau berantem jangan sampai memukul. Lelaki sejati nggak boleh memukul perempuan.
7. Jangan putus halaqah atau pengajian setiap pekan baik suami maupun istri karena dari sanalah kalian mendapat kekuatan dalam menjalankan kehidupan.
8. Istrimu adalah pakaianmu baik buruk dia itu tanggung jawab kamu.
Hanya 15 menit dan anak ini mendengarkan dengan takzim. Sejenak aku menghirup udara segar di Puncak dan berdoa untuknya. Terharu.
Adzan Isya pun berkumandang. “Ayo shalat dulu. Mam mungkin tak bisa datang. Nanti Mam kirim hadiah saja ke rumah dan hari Senin Mam shaum akan doakan khusus untuk kamu. Kalau sudah menikah, bawa saja istrinu main ke sini ya. Nanti Mam masakin untuk kalian berdua.”
Anak itu, ”Tapi aqadnya Ahad, Mam.“
Aku, “Ya sudahlah, berdoa sendiri ketika ijab qabul langit terbuka dan berdoalah sungguh-sungguh. Niscaya doa dikabulkan. Tak banyak orang tahu hal ini. Ketika itu mereka sibuk bersalaman dengan kamu dan kamu juga sibuk. Maka, ketika ijab qabul selesai. Sah. Segeralah berdoa sungguh-sungguh untuk kebaikan pernikahanmu. Ketika itu langit terbuka dan malaikat mencurahkan rahmat pada sang pengantin. Doa dengan menengadahkan tangan agar tamu-tamu tahu kamu lagi berdoa. Okay?”
Dan anak ini pun mengangguk dengan wajah bersungguh-sungguh. Dan aku pun melepas anak didikku dengan haru. Tak lupa mengajaknya makan malam dengan daging semur dan kentang goreng dan tambahan lauk seadanya. Ada juga kerupuk, seblak, kue keju, dan teh hangat pakai limau. Plus sambal tomat ya. Anak didik sampai kapan pun adalah anak sebagaimana anak sendiri. Sampai akhir hayat tetap dididik, dinasehati dan didoakan walaupun sudah jadi alumni.
Tetap ada cinta untuk mereka dan mereka umumnya tahu itu. Buktinya selalu kembali ketika mau wisuda, mau ujian, mau meneruskan keluar negeri, mau test ini itu, mau menikah atau lagi galau. Hehe. Ibu dan para ustaz/ustazah/teacher-teacher selalu siap dengan tangan terbuka. Aku masih ada stok cinta untuk kalian, Nak. Sampai kapan pun. Datanglah. Kapanpun.
Firman Allah ‘Azza wa Jalla, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), (sesuai) fitrah Allah, disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Ruum: 30)
Website:
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: