Dia nggak tahu, emaknya yang punya sekolahan dengan murid 2800 dan telah meluluskan ribuan anak dan 95% lulusan diterima di PTN dan PTLN. Nggak pernah jadi juara. Nah kan dulu menduduki rangking ke-40 dari 42 anak, yang salah bukan saya? Yang salah adalah gurunya kenapa taruh anak pintar-pintar di kelas saya.
Anak kedua kelas satu juara. Kelas 4 begitu tahu warung jadi malas dan maunya main di warung. Dan terus nggak pernah juara sampai suatu saat bilang, “Di kelas dapat A di mana yang lain paling tinggi C dan kemudian dapat beasiswa walau nggak full.”
Hunting Buah-Buahan untuk Parents JISc (Part 2)
Anak ketiga, waktu kecil biasa waktu besaran dikit pernah jadi juara teladan seluruh sekolah Australian Islamic Collage yang punya beberapa cabang. Certicatenya aku temukan di bawah jok mobil.
Lalu nggak pernah lagi juara bahkan NEM di SD rendah, karena nggak lancar bahasa Indonesia dan karena malas juga kali ya. SMP biasa. Bahkan juara kedua dari bawah, tapi di SMU tiba-tiba dapat beasiswa.
Dan di tempat baru nggak juara sampai saya keluar dari grup parent. Sebab semua orang ngomong anaknya. Saya jadi bingung mau ngomongin anak saya apaan, anak saya nggak juara apa-apa.
Tapi tiba-tiba di kelas 2 SMU juara 1 di kelasnya. Waktu umrah saya tanya mau doa apa? Jawabnya juara 1 di kelas 3. Saya lupa doakan.
“Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 237)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: