ChanelMuslim.com – Kedai Kreatif, inspirasi tempat kumpul anak muda di Bekasi. Berkumpul bersama teman merupakan kebudayaan anak millenial zaman sekarang, tak heran, banyak kedai atau café yang bermunculan mengikuti tren masa kini.
Salah satu di antaranya yaitu Kedai Kreatif, kedai yang memiliki banyak fungsi, tidak hanya untuk nongkrong, tapi bisa dijadikan untuk tempat mengadakan kegiatan lain, lho.
Kedai kreatif mulai dibuka pada tahun 2019 oleh seorang ibu yang pernah menjadi ibu Inspiratif Kota Bekasi, Dra. Betti Risnalenni, M.M.
Ia juga mengusung konsep dan desain yang berbeda. Terlebih, konsep itu mempunyai fungsi masing-masing untuk dinikmati para pelanggannya.
“Ini sebenarnya ide, konsep, dan desain café seperti ini berawal dari suami saya. Di dalamnya ada banyak tempat untuk anak-anak, ada taman baca masyarakat, ada kedai warung kopi, anak-anak suka nongkrong ditambah lagi ada ruangan khusus kursus kelas masak, menjahit, dan membuat craft,” kata Betti dalam acara Cooking Class pada Jumat, (30/01/2021).
Baca Juga: Yuk, Jalan-jalan ke Kafe Robot di Dubai
Kedai Kreatif, Inspirasi Tempat Kumpul Anak Muda di Bekasi
Ketika ditanya mengenai awal inspirasi membuat Kedai Kreatif, Betti mengungkapkan bahwa inspirasinya berasal dari anaknya yang pada waktu itu ingin memiliki kegiatan di luar sehingga muncullah kekhawatiran orang tua yang ingin tetap mengawasinya.
“Terinspirasi dari anak saya yang minta kegiatan, tapi ingin kumpul bersama teman-temannya dan pastinya ada rasa kekhawatiran orang tua. Jadi, saya ingin ada pengawasan orangtua. Kalau misalnya nongkrong di luar, orangtua jadi susah ya, mengawasinya dan ada rasa malu,” ungkap pendiri KB, TK, dan SD Insan Kamil, Bekasi tersebut.
Betti melanjutkan, jika ada kegiatan di dalam café seperti Cooking Class, ia tidak merasa malu untuk bergabung karena sama-sama belajar.
Hal lain lagi, lanjut Betti, ketika anak-anak sedang nongkrong di café, mereka terlihat lalai untuk mengerjakan kewajibannya seperti shalat 5 waktu.
“Anak saya juga beragam, ada yang mau shalat, ada yang enggak mau shalat. Lalu suami saya menegurnya, kalau enggak mau shalat, tutup saja cafenya,” katanya.
Pada awal Maret, saat pandemi Covid-19 dimulai, kedai ditutup dan tidak ada kegiatan. Namun, Betti memutar otak bagaimana agar tetap produktif di masa pandemi.
“Masa-masa pandemi Covid-19, selama 9 bulan kedai ditutup. Untuk mengisinya, saya ikut kegiatan UMKM yang diadakan kota Bekasi,” katanya.
Dalam kegiatan itu, ia berkenalan dengan dua orang Mompreneuer yang memiliki basic dan pengalaman yang berbeda-beda.
“Saya, Bu Elsa, dan Bu Eka bertemu di dalam UMKM yang diadakan Kota Bekasi. Di situ, saya merasa mempunyai visi misi yang sama dan akhirnya saling melengkapi. Terciptalah kegiatan-kegiatan yang memenuhi ruangan kedai kreatif seperti sekarang ini,” ujar wanita yang pernah menjadi tokoh wanita berprestasi Kota Bekasi kategori Perempuan Inspiratif versi Majalah Nova.
Ibu yang mempunyai latar belakang guru ini sekarang banyak mengisi acara di kedai kreatif dan di sekolah-sekolah.
“Kami sepakat dalam Kedai Kartini Kreatif untuk memproses ke kedinasan dengan membuat café kreatif. Mudah-mudahan cooking class dan kegiatan lainnya terus berlangsung di sini dan juga ke sekolah-sekolah,” ujarnya.
Kapasitas café kedai kreatif di masa pandemi ini hanya terbatas untuk maksimal 30 peserta. Kedai Kreatif memiliki dua lantai dan biasanya, peserta dibagi menjadi dua bagian agar protokol kesehatan tetap terjaga.
Setiap pekan, Kedai Kreatif selalu mengadakan pelatihan, selain cooking class, ada juga pelatihan fotografi, menjahit, menulis, dan lain sebagainya.
Kedai Kreatif sudah memiliki izin dari Ketua DPRD Kota Bekasi pada 28 Januari 2021, dan memulai kursus seperti cooking class pada awal tahun 2020.
Kedai kreatif juga menampung para UMKM yang ingin menitipkan produk makanannya. Betti juga berencana membuat makanan khas Bekasi untuk dijadikan oleh-oleh.
“Makanan yang ada di sini itu dari beberapa teman saya, pelaku UMKM, yang dipajang di toko. Nantinya, saya mau semua isinya adalah UMKM kota Bekasi, baik makanan maupun craft,” katanya.
Perlu diketahui, hal unik yang dimiliki kedai kreatif ini adalah, bisa digunakan secara gratis bagi para komunitas atau teman-teman yang ingin mengadakan kegiatan atau kursus.
“Kalau pilih tempat yang gratis, untuk minumnya saya hanya siapkan air putih. Kalau ingin minuman yang berwarna, boleh silakan untuk memesan langsung,” tuturnya.
Betti berpendapat, anak muda harus memiliki kegiatan yang beragam.
“Kadang anak muda itu tidak tahu bagaimana solusinya, tugas orangtuanyalah yang mengarahkan,” katanya.
Menurutnya, anak juga perlu dipantau dan dihargai. Kedua hal itu yang diberikan Betti terhadap anaknya hingga saat ini, dengan cara membuat tempat untuk kegiatan anak muda, yaitu café kedai kreatif. [ind/Walidah]