PROGRAM transplantasi kornea memberikan harapan hidup di Gaza. Khususnya, untuk mereka yang menderita masalah penglihatan.
Salah satunya adalah Alaa Rehan. Dia menerima kornea penduduk Palestina yang baru saja meninggal, Wassim Azzam, dari Jalur Gaza.
Baca Juga: Kalau Tahu Sejarah Gaza, Kamu akan Sadar bahwa Ia Istimewa
Transplantasi Kornea Berikan Harapan Hidup di Gaza
Donor organ setelah kematian tidaklah umum di Jalur Gaza. Kasus ini, menurut Kementerian Kesehatan, adalah yang pertama sejak 2013.
Pada 23 Agustus 2022, Kementerian Kesehatan meluncurkan program transplantasi kornea, terutama kornea setelah kematian. Menurut kementerian, mereka mentransfer lebih dari 250 kasus setiap tahun untuk transplantasi kornea di luar negeri.
Etaf Azzam, ibu Wassim Azzam, menatap Alaa Rehan, (22 tahun), yang baru-baru ini menjalani transplantasi kornea di Rumah Sakit Mata di Kota Gaza.
Etaf menatapnya dengan perasaan campur aduk antara sedih dan gembira. Dia mengatakan, “Jika Wassim ada di antara kita, dia akan menyetujui keputusan ini.
Dia adalah salah satu orang yang suka berbuat baik. Saya merelakan mata anak saya, meskipun saya sangat menyayanginya.”
Rehan adalah seorang penduduk kota Jabalia di Jalur Gaza utara. Ia menderita selama 16 tahun akibat penyakit mata kronis yang membuatnya buta.
Sejak kehilangan penglihatannya, ia kesulitan menjalani hidupnya secara normal, bahkan hingga harus menghentikan pendidikannya pada usia 13 tahun.
Dia menjelaskan bahwa blokade Israel selama 16 tahun di Jalur Gaza mencegahnya mencapai Tepi Barat untuk melakukan transplantasi kornea.
Ia juga sempat mendapat rujukan operasi di Mesir, namun terhalang kondisi ekonomi.
Dia mengatakan, “Melakukan operasi ini di Jalur Gaza memberikan harapan baru bagi pasien mata yang mengalami kesulitan meninggalkan Jalur Gaza.
Saya berdoa untuk kebaikan Waseem Azzam, dan saya meminta Allah untuk menuliskan untuknya amal yang baik.”
[Cms]
Sumber:
http://www.womenfpal.com