PRODIA membagikan Dividen Tunai sebesar 60 % dari Laba Bersih tahun 2021, Kamis (7/4/2022) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode saham: PRDA).
RUPST itu menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp372,9 miliar atau 60% dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2021 yang mencapai Rp621,62 Miliar.
Jumlah pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp397,84 per lembar saham.
Pada tahun sebelumnya, Perseroan juga membagikan dividen tunai sebesar Rp161,25 miliar atau 60% dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2020 yang mencapai Rp268,75 miliar.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan bahwa selama tahun kedua pandemi di 2021, pihaknya berfokus pada kesinambungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan, memaksimalkan produktivitas dan pengendalian biaya, serta terus fokus pada keunggulan operasional bisnis inti Perseroan dengan tetap memprioritaskan keamanan, kesehatan dan keselamatan karyawan dan pelanggan.
Pemanfaatan teknologi dilakukan guna meningkatkan layanan bagi pelanggan di tengah situasi pandemi ini terutama dalam merespon kebutuhan pelanggan untuk pemeriksaan COVID-19.
“Kami berkomitmen untuk mempertahankan kinerja Perseroan mulai dari kualitas layanan khususnya di masa pandemi ini, kinerja operasional dengan standar kualitas Prodia, dan kinerja keuangan, sehingga dapat terus memberikan imbal hasil dan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan,” kata Dewi Muliaty.
Baca Juga: Cerita Pasien COVID-19 yang Sembuh karena Optimis dan Kesigapan Tim Medis
Prodia Bagikan Dividen Tunai 60 Persen dari Laba Bersih Tahun 2021
Pada tahun 2021, Perseroan berhasil mencapai laba bersih sebesar Rp621,62 miliar, hal ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 131,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan Pendapatan Bersih meningkat sebesar 41,6% menjadi Rp2,65 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,87 triliun.
Pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan juga turut mengalami peningkatan dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan Perseroan.
Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang masing-masing sekitar 33,8% dan 31,4 % kepada pendapatan Perseroan.
Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sekitar 21,2 % dan 13,6 % terhadap pendapatan Perseroan.
Dari sisi biaya, Perseroan berhasil meningkatkan efektivitas khususnya pada biaya operasional.
Hal ini dibuktikan dengan turunnya rasio biaya operasional terhadap pendapatan menjadi 33.1% di tahun 2021 dari sebelumnya berada pada kisaran 39.8% pada tahun 2020.
Sepanjang tahun 2021, jumlah pemeriksaan mencapai 19,6 juta dan kontribusi pendapatan Perseroan (lebih dari 80%) masih didominasi oleh tes genomik dan tes rutin.
Adapun Pemeriksaan COVID-19 (PCR, Serologi, Antibodi dan Swab Antigen) masih turut berkontribusi di sebagian kecilnya.
Perseroan berupaya untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan tes esoterik (tes khusus dan baru) termasuk tes genomik dan tes kesehatan lainnya yang sesuai dengan strategi pertumbuhan kinerja yang telah ditetapkan.
Perseroan senantiasa meningkatkan kualitas pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan dengan diversifikasi jalur distribusi dan produk yang lebih sehat dan seimbang melalui berbagai strategi.
“Kami menekankan layanan berbasis digital dengan memperhatikan customer journey melalui patient centric model. Kami terus meningkatkan kemampuan layanan Prodia Mobile Apps untuk terus memberikan kemudahan dan kecepatan layanan bagi pelanggan,” tambah Dewi Muliaty.
Sepanjang tahun 2021, Prodia juga terus meningkatkan kolaborasi dengan berbagai healthcare provider seperti rumah sakit, klinik dokter, hingga aplikasi layanan kesehatan lainnya.
Kerja sama dengan dokter, asuransi, Perusahaan, dan Organisasi/komunitas awam bertumbuh dengan sangat baik, sehingga terus memperkuat posisi Prodia sebagai referral lab terbesar di Indonesia.
Kondisi pandemi juga membantu Perseroan melakukan percepatan transformasi digital yaitu terdapat kebutuhan pelanggan untuk bisa mengakses layanan-layanan yang ada secara digital.
Pemesanan pemeriksaan kesehatan melalui Prodia Mobile Apps mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 913,9%.
Perseroan juga mencatatkan jumlah pelanggan baru pada periode 2021 sekitar 1,3 juta pelanggan. Perseroan mencatat kenaikan jumlah permintaan layanan home service yang meningkat 154,8%.
Pemesanan pemeriksaan kesehatan melalui Prodia Mobile juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 913,9% menjadi 138.504.[ind]