GELARAN Muslim Life Fest & trade menjadi salah satu motor penggerak yang diperhitungkan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menuju Indonesia pusat produsen produk halal dunia 2024 yang digelar selama 3 hari di ICE BSD (26-28 Agustus 2002)
Sebanyak 650 buyer yang diundang dan melakukan business matchmaking dengan 150 pelaku usaha secara hybrid dan offline ini siap melakukan komitmen bisnis jangka panjang.
Baca Juga : Jadwal Acara Muslim Life Fest 2022, Pameran Muslim Terbesar di Indonesia
Muslim Life Fest & Muslim Life Trade Perkuat Ekosistem Ekspor Produk Halal Indonesia
Ketua Umum Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rachmat Marpaung mengatakan, pelaku usaha yang dihadirkan dalam business matchmaking tersebut telah lolos kurasi dan mendapatkan pendampingan, salah satunya melalui program Export Academy yang dikembangkan oleh KPMI bersama dengan Nudira Learning Center, Aspenku.com dan Hibbu Creative House.
“Dalam program ini, KPMI menyediakan ekosistem e-course sebagai awalan bagi pelaku usaha untuk belajar ekspor. Pelaku usaha akan mendapatkan mentoring teknis praktis ekspor baik melalui video pembelajaran berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), maupun secara offline melalui pendampingan intensif,” papar Rachmat dalam grand launching Export Academy di Muslim Life Fest ini.
Untuk prakteknya bagaimana memahami kebutuhan pasar ekspor, pelaku usaha bisa langsung memasarkan produk mereka di Aspenku.com, yaitu platform digital ekspor untuk mengoptimasi produk-produk UMKM sekaligus berperan sebagai eksport embager, distribution center dan fulfilment partner di luar negeri.
Dr. Taufik Hidayat, M.Ec, Direktur Eksekutif, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada pembukaan Muslim Life Fest & Trade, mengapresiasi upaya yang dilakukan Lima Events bersama dengan KPMI yang komitmen penuh dan konsisten sejak 2019 menggerakkan potensi produk halal dan industri syariah di berbagai daerah.
Upaya ini harus didorong sepenuhnya dalam penyiapan produk-produk halal UKM berkualitas ekspor. Karena peluang pasarnya begitu besar, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
“Selama ini, kita bersaing dengan negara-negara lain yang bahkan tidak kita sangka, seperti Brazil, Australia, yang notabene penduduknya nonmuslim tapi bisa menjadi produsen halal dunia. Indonesia yang potensinya ada semua, InsyaAllah tinggal kita dorong lebih kuat lagi untuk bisa menjadi pemain di global,” ujarnya disela-sela acara Muslim Life Fest 2022.
Karena itu, lanjut Taufik, KNEKS akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan skala produk UMKM ke pasar global.
Di antaranya dengan memperkuat literasi, pendidikan kewirausahaan, hingga mempermudah UMKM untuk mendapat akses pembiayaan.
Taufik juga membeberkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh para pelaku UKM untuk bisa ekspor.
Mulai dari produk yang harus memiliki daya tarik, kualitas produk yang sesuai dengan standard di negara tujuan ekspor, cara packaging, marketing, pembiayaan, sampai pada harga produk yang kompetitif.
“Pemerintah juga mulai membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di seluruh provinsi yang diketuai oleh Gubernur. Saat ini, KDEKS sudah ada di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat, dan Riau. “Nanti KPMI bisa bersinergi dengan KDEKS sehingga skalanya ekspor produk halal UKM bisa ditingkatkan,” tuturnya.
Baca Juga : Gelaran Indonesia Muslim Life Fest 2022 Resmi Dimulai Hari ini
Salah satu pelaku UKM yang sudah ekspor dan bergabung dengan Aspenku.com di ajang Muslim Life Fest ini adalah Euis Rohaini dari CV Rajasa Mas Jaya yang bergerak di bidang produksi batik dan kerajinan.
“Untuk produk batik, kami mulai bergerak sejak tahun 2008. Tapi kalau produk kerajinan, itu baru dimulai sejak tahun 2016,” katanya.
Dia bercerita awal mula tertarik membuat produk kerajinan dari limbah konveksi dan bambu.
Saat itu, Euis melihat banyak limbah perca batik yang cukup banyak dan bingung mau dibuat apa.
Akhirnya, dia berpikir menciptakan produk baru dengan mengkombinasikannya dengan kerajinan bambu untuk hiasan.
“Alhamdulillah setelah itu (membuat kerajinan), dapat order dari buyer Arab Saudi pada tahun 2016. Kami berhasil mengirim 5 kontainer ke Arab Saudi dalam waktu 1 tahun,” tuturnya.
“Jadi saat itu, awalnya saya ikut pameran ekspor. Lalu bertemu dengan buyer dari Arab Saudi. Dia bilang ke saya bahwa di hanya tinggal di Indonesia selama dua minggu saja. Tapi saya bilang ini harus deal. Akhirnya, setelah bolak balik Cilacap-Jakarta, mengurus berbagai macam dokumen dan menyesuaikan permintaan dari buyer, akhirnya bisa ekspor ke Arab Saudi,” kata dia.
Pada tahun 2020, ekspor produknya ke luar negeri terpaksa harus berhenti karena pandemi Covid-19. Namun, dia mengaku banyak memetik hikmah dari pandemi ini.
Misalnya dia lebih banyak belajar tentang ekspor dengan mengikuti berbagai pelatihan secara online hingga bergabung dengan Aspenku dan menambah jaringan.
Dengan adanya Muslim Life Trade di acara Muslim Life Fest 2022, menurutnya kesempatan sangat berharga untuk saling mengenal, berjejaring, bernegosiasi dengan para buyer dari luar negeri.
“Saya sih tadi baru bisnis matching dengan buyer dari Filipina dan Tunisia. Tinggal di-follow up saja setelah ini dan memang sudah menjurus untuk adanya kerjasama. Saya kira Muslim Life Trade ini bagus ya, meskipun yang dibutuhkan di negara luar itu kebanyakan dari produk makanan, rempah-rempah dan barang premier lainnya,” ujarnya.
Untuk pelaku UKM yang akan ekspor dan produknya bisa diterima pasar global, ia memberikan tips, pertama, mindset untuk mau berubah, pantang menyerah, cermat melihat pasar, berjejaring (berkolaborasi).
Untuk permodalan, tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena saat ini sudah banyak lembaga pembiayaan yang siap mendukung permodalan UKM secara syariah.
Memasuki hari kedua gelaran Muslim Life Fest, dipadati lebih dari 20 ribu pengunjung.
Direktur Lima Events, Deddy Andu mengatakan, antusiasme pengunjung yang sedari pagi memadati area pameran ini karena memang gelaran ini dikemas lebih ramah pada wisata keluarga.
“Bukan hanya belanja produk halal, sharing parenting dengan pemerhati anak, juga kami hadirkan beraneka ragam permainan di Kids Corner,” ujar Deddy Andu.
Deddy optimis, jumlah pengunjung sampai hari penutupan bisa mencapai 40 ribu pengunjung. Karena berbagai acara menarik dari pagi hingga malam diadakan secara simultan di beberapa tempat dan stand-stand pameran.
[wmh]