MENYAMBUT bulan Ramadan tahun 1444 H/2023, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyelenggarakan Program Menulis Al-Qur’an.
Saat ini, penulisan sejumlah 24 mushaf Al-Qur’an tersebut tengah bergulir di BAZNAS Pusat maupun BAZNAS Provinsi di seluruh Indonesia. Sebagian bahkan telah selesai.
Di BAZNAS Provinsi Jawa Timur, penulisan satu mushaf Al-Qur’an ukuran B5 diawali dengan seremonial menulis bersama selama 30 menit, yang diikuti secara daring dari ruang rapat Gedung Islamic Center Prov. Jatim, Jumat (17/3/2023)
Baca Juga: Ramadan, Waktu Keluarga untuk Lebih Dekat dengan Al-Qur’an
Menulis Bersama Selama 30 Menit, BAZNAS Sambut Ramadan dengan Program Menulis Al-Qur’an
Untuk BAZNAS Kabupaten/Kota di Jawa Timur terdapat BAZNAS Jombang dan Gresik yang ikut serta dalam penulisan mushaf Al-Qur’an yang berlangsung secara daring.
Menurut Staf Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Jawa Timur, Zein Azhar Ramadhan, penulisan satu mushaf Al-Qur’an tersebut melibatkan banyak pihak, di antaranya para pimpinan BAZNAS, amil, mustahik, serta para relawan.
Para peserta mengawali dengan menulis secara bersama-sama selama 30 menit, yang kemudian diselesaikan masing-masing dengan target sampai hari Senin (20/3/2023).
“Para peserta yang terlibat dalam kegiatan ini, merasakan tengah bernostalgia pada saat mereka pertama kali belajar menulis Al-Qur’an,” ungkap Zein.
Zein menambahkan, selain untuk menyambut bulan Ramadan, tujuan lain dari Program Menulis Al-Qur’an ini, diharapkan agar masyarakat bisa membiasakan diri dalam menulis Al-Quran.
Dijelaskan Sekretaris Utama BAZNAS RI, Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, Lc., MA., Program Menulis Al-Qur`an ini melibatkan 1000 muzaki, 1000 mustahik, 1000 amilin dan amilat di seluruh Indonesia untuk menulis dua mushaf besar ukuran A3+ dan 22 mushaf ukuran B5.
Dua mushaf ukuran A3+ ditulis oleh para mustahik, muzakki, dan amil di BAZNAS Pusat, sementara 22 mushaf ukuran B5 ditulis di BAZNAS provinsi seluruh Indonesia.
“Rencananya, setelah selesai ditulis, mushaf-mushaf yang ditulis di BAZNAS Provinsi akan diserahkan kepada gubernur di provinsi masing-masing,” ujar Muchlis.
Dia menambahkan, kegiatan penulisan mushaf Al-Qur’an ini merupakan kelanjutan tradisi yang sudah dilakukan oleh umat muslim sejak masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. [Ln]