• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 22 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Info

IDEAS: Banyak Daerah Defisit Daging Kurban, Pembagian Harus Sampai ke Pelosok

Juni 12, 2024
in Info
IDEAS: Banyak Daerah Defisit Daging Kurban, Pembagian Harus Sampai ke Pelosok

Daerah Defisit Daging Kurban

79
SHARES
608
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BESARNYA potensi daging yang bisa dihasilkan dalam pelaksanaan ibadah kurban berpeluang untuk memperbaiki tingkat gizi dan kesehatan masyarakat, terutama kelompok termiskin.

Namun, potensi kurban terdistribusi amat tidak merata, kesenjangan yang lebar terjadi antara daerah metropolitan utama Jawa dengan wilayah lainnya.

Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) mengidentifikasi sejumlah daerah prioritas intervensi gizi protein hewani melalui kurban, yaitu daerah dengan konsumsi daging yang sangat rendah, mendekati nol, dan dengan jumlah orang termiskin (mustahik) yang besar.

“Daerah-daerah prioritas intervensi gizi melalui kurban ini didominasi oleh daerah luar Jawa dengan karakteristik umum adalah daerah tertinggal dan terisolasi, seperti Kab. Majene, Kab. Seram Bagian Barat dan Kab. Hulu Sungai Selatan,” kata Haryo Mojopahit, Peneliti IDEAS dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa (11/06/2024).

Haryo menambahkan, terdapat beberapa daerah di Jawa yang masuk dalam kategori daerah prioritas intervensi gizi melalui kurban ini seperti Kab. Ngawi, Kab. Pandeglang, dan Kab. Lebak. Padahal daerah-daerah tersebut dekat dengan kota-kota besar.

Dari simulasi IDEAS terlihat bahwa daerah dengan potensi surplus kurban terbesar didominasi daerah metropolitan Jawa, seperti Jakarta (9.905 ton) serta Bandung Raya yaitu Bandung, Cimahi dan Kab. Sumedang (6.355 ton).

“Daerah surplus kurban terbesar lainnya adalah Sleman dan Bantul (4.975 ton), Bogor, Depok, dan Sukabumi (2.381 ton), Surabaya dan Sidoarjo (1.952 ton), Tangerang Selatan dan Kota Tangerang (1.699 ton) dan Bekasi (1.012 ton),” ujar Haryo.

Sementara itu wilayah dengan potensi defisit kurban terbesar didominasi daerah pedesaan Jawa, IDEAS mengelompokannya berdasarkan kedekatan secara geografisnya.

Wilayah tersebut yaitu pertama Kab. Grobogan, Blora, Pati, Jepara, dan Demak (-2,623 ton), kedua kawasan utara Jawa Timur, yaitu Kab. Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep (-2.484 ton), ketiga kawasan timur Jawa Timur yaitu Kab. Jember, Bondowoso, Probolinggo, dan Pasuruan (-1.964 ton).

Keempat kawasan utara Jawa Tengah yaitu Kab. Brebes, Tegal, Pemalang, Purbalingga, dan Pekalongan (-1.958 ton), kelima kab. Jombang, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Kab. Mojokerto, dan Kota Kediri (-1.849 ton), keenam kab. Tangerang, Pandeglang, dan Lebak (-1.764 ton).

Selanjutnya ketujuh Kab. Banyumas dan Kebumen (-519 ton), kedelapan wilayah selatan Jawa Barat yaitu Kab. Cianjur (-590 ton), dan kesembilan kawasan utara Jawa Barat yaitu Kab. Karawang, Indramayu, Majalengka, dan Kab. Cirebon (-94 ton).

“Kemiskinan Jawa yang sangat masif menuntut kemampuan identifikasi mustahik yang sempurna bagi pengelola hewan kurban. Sedangkan, kemiskinan luar Jawa menuntut kemampuan membuka akses keterpencilan dan keterisolasian yang kuat,” tutur Haryo.

IDEAS: Banyak Daerah Defisit Daging Kurban, Pembagian Harus Sampai ke Pelosok

Baca juga: IDEAS: Potensi Zakat Fitrah 2024 Tembus 5,3 Triliun

Tantangan pengelolaan kurban Indonesia secara umum masih terdesentralisasi di ribuan panitia kurban lokal temporer yang tersebar di seluruh negeri, berbasis masjid, musholla, pesantren, hingga lembaga pendidikan dan perusahaan.

Tidak meratanya potensi kurban ini mencerminkan kesenjangan pendapatan antarwilayah yang akut di Indonesia. Untuk intervensi daging bagi kelompok termiskin, maka dibutuhkan reformasi berupa kolaborasi kegiatan kurban.

“Program distribusi hewan kurban dari daerah surplus ke daerah minus daging kurban sangatlah tepat dan penting untuk penyaluran kurban yang tepat sasaran dan signifikan untuk pemerataan dan peningkatan kesejahteraan si miskin,” ucap Haryo.

Mengambil studi kasus program tebar hewan kurban dari LAZ Dompet Dhuafa (THK-DD), rekayasa sosial terbukti mampu meningkatkan kemanfaatan kurban secara signifikan.

“Pada 2023, dari ribuan titik distribusi program THK-DD di penjuru negeri, kami menemukan bahwa daerah distribusi secara umum adalah daerah dengan rerata konsumsi daging yang sangat rendah, bahkan mendekati nol,” ungkap Haryo.

Haryo memberi contoh di Jawa, daerah distribusi kurban program THK-DD seperti di Kab. Ngawi dengan rerata konsumsi daging 0,01 kg/kapita/tahun, Kab. Magelang (0,18 kg/kapita/tahun), dan Kab. Pandeglang (0,06 kg/kapita/tahun).

Sedangkan di luar Jawa, daerah distribusi program THK-DD seperti di Kab. Seram Bagian Barat dengan rerata konsumsi daging hanya 0,01 kg/kapita/tahun, Kab. Kubu Raya (0,08 kg/kapita/tahun), Kab. Kab. Sigi (0.16 kg/kapita/tahun), dan Kab. Halmahera Utara (0.11 kg/kapita/tahun).

“Dengan demikian, program Tebar Hewan Kurban adalah tepat sasaran dan efektif meningkatkan konsumsi daging mustahik,” tutup Haryo. [Iqh]

Tags: Daging KurbanIDEAS
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Ketika Harta Terus Berguna Kendatipun Kita Telah Tiada (Wakaf)

Next Post

Allah Mengajarkan Ilmu kepada Nabi Adam

Next Post
Allah Mengajarkan Ilmu kepada Nabi Adam

Allah Mengajarkan Ilmu kepada Nabi Adam

Jangan Larang Lansia Aktif

Jangan Remehkan Kebaikan yang Biasa

Aleza Kembali Adakan Kajian Dengan Tema Menjadi Wanita Bijak dan Penuh Makna

Aleza Kembali Adakan Kajian Dengan Tema Menjadi Wanita Bijak dan Penuh Makna

  • Keteladanan Ustaz Ahzami dalam Keluarga

    Keteladanan Ustaz Ahzami dalam Keluarga

    142 shares
    Share 57 Tweet 36
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5058 shares
    Share 2023 Tweet 1265
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4548 shares
    Share 1819 Tweet 1137
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3129 shares
    Share 1252 Tweet 782
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7534 shares
    Share 3014 Tweet 1884
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5115 shares
    Share 2046 Tweet 1279
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1503 shares
    Share 601 Tweet 376
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3968 shares
    Share 1587 Tweet 992
  • Penampilan Putri Ariani Bawakan Cover Lagu Golden di Ajang Formula 1 Singapore Grand Prix 2025

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    389 shares
    Share 156 Tweet 97
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga