DOMPET Dhuafa mengembangkan program Mina Padi sejak 2021 untuk memberdayakan dan menyejahterakan petani di Dusun Polaman, Sedayu, Bantul, Jogjakarta.
Program Mina Padi ini dilakukan dengan menanam padi dan pemeliharaan ikan dalam satu lahan. Selain padi, petani bisa mendapatkan hasil panen berupa ikan.
“Ini ikhtiar Dompet Dhuafa untuk menyejahterakan petani, dengan memberikan peluang berupa gagasan Mina Padi yaitu menanam dengan mendapatkan beberapa hasil, berupa padi dan ikan,” ucap Nuryanto Harimurti, Supervisor Ekonomi Dompet Dhuafa Jogjakarta. (Kamis, 30/06/2022)
Baca Juga: Peningkatan UMKM Berperan Penting dalam Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Dompet Dhuafa Berdayakan Petani Sedayu Melalui Program Mina Padi
Melalui program Mina Padi, Dompet Dhuafa membiayai pendanaan konstruksi Mina Padi, pengelolaan lahan dan sarana produksi pertanian.
Sebelum itu Dompet Dhuafa mendatangkan konsultan Mina Padi, Frans Hero Making, untuk melakukan pelatihan seputar Mina Padi kepada para petani.
Konstruksi lahan Mina Padi terdiri dari kolam dalam dan saluran keliling. Sebanyak 20 persen dari lahan sawah dikurangi dengan menghadirkan teknologi Tajarwo (Tanam Jajar Legowo).
Tajarwo merupakan teknik tanam dengan mengatur jarak antar rumpun padi dengan satu barisan kosong untuk mengatur sirkulasi udara yang masuk supaya menghasilkan bulir padi yang penuh sampai ke bawah.
Teknik ini juga berfungsi untuk mengembalikan populasi lahan sawah yang dikurangi karena padi disusun lebih rapat.
Dengan sistem Mina Padi, dapat mengurangi tenaga harian petani serta menghemat biaya produksi.
“Pupuk yang harganya relatif mahal dapat digantikan dengan kotoran ikan yang merupakan pupuk terbaik. Selain itu, pakan ikan juga didapatkan dari plankton yang tumbuh dari padi,” imbuh Nuryanto saat memberikan keterangan di Sentra Budidaya Mina Padi Sedayu, Bantul.
Program yang telah mengalami empat kali masa panen ini dapat menghasil 7,5 ton gabah kering tiap panen dengan rendemen sekitar 35 persen. Sedangkan untuk panen ikan, bisa menghasilkan empat kali lipat dari bobot benih yang ditebar.
Ikan yang digunakan dalam Mina Padi beragam, diantaranya ikan nila, ikan lele, dan ikan mas.
Nuryanto juga menyebutkan keuntungan lain untuk petani, dimana tikus tidak akan masuk sawah karena Mina Padi dipenuhi dengan air. Walaupun begitu ada hama berupa berang-berang/lingsang/regul.
Oleh karena itu Mina Padi dilindungi oleh jaring pengaman di sekelilingnya untuk melindungi dari hama-hama tersebut. Di bagian atas Mina Padi juga dipasang jaring untuk melindungi dari burung pemakan ikan.
Ada sekitar 33 petani yang tergabung dalam program ini dengan lahan telah mencapai 3 hektar. Sebanyak 85 persen petani mengonsumsi sendiri hasil panen dari padi ini.
Penjualan Mina Padi dilakukan di Pasar Ikan Mina dan beberapa melakukan pemesanan secara langsung. [Ln]