• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 5 Februari, 2023
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Healthy

Seorang Muslim Semestinya Tidak Perlu Melewati Tahap Kedukaan

Januari 18, 2023
in Healthy, Unggulan
Seorang Muslim Semestinya Tidak Perlu Melewati Tahap Kedukaan

Seorang Muslim Semestinya Tidak Perlu Melewati Tahap Kedukaan (foto: pixabay)

68
SHARES
521
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

SEORANG muslim semestinya tidak perlu melewati lima tahap kedukaan. Ada faktor value yang sangat kuat, yang menuntun umat Islam untuk bersikap ridha, sabar, tawakal dan berserah diri kepada Allah dalam semua kondisi.

Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan menjelaskan mengenai perbedaan respon manusia dalam menghadapi krisis.

Meskipun telah ditulis teorinya, namun Kubler-Ross menyatakan bahwa tidak semua individu akan melalui tahap-tahap tersebut, baik dari segi urutan tahap, ada atau tidak adanya tahap tertentu, juga dari segi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh tahap kedukaan.

Ada manusia yang penuh melewati lima tahap tersebut, ada yang hanya tiga atau empat tahap, bahkan ada yang tidak mengalami sama sekali, karena langsung berada dalam tahap penerimaan.

Tidak perlu berlama-lama apabila menghadapi sitauasi denial, anger, bergaining dan depression. Jika perlu, lompati itu semua, karena umat muslim selalu meyakini keadilan dan kasih sayang Allah.

Tidak perlu membuang waktu untuk bersedih, kecewa, marah dan tidak menerima takdir Allah.

Sebagai manusia beriman, kita ridha dengan segala ketetapan Allah atas makhluk.

Kewajiban manusia adalah melakukan usaha terbaik, disertai keikhlasan, ketaatan kepada aturan-Nya, meninggalkan larangan-Nya, selalu berdoa kepada-Nya, dan akhirnya bersikap tawakal, menyerahkan semua hasil kepada Allah yang Maha Kuasa.

Ridha dengan pemberian, ridha dengan karunia, ridha dengan ketetapan Allah. Inilah hakikat acceptance, yang menjadi tahap kelima kedukaan.

Baca Juga: Tahap Melewati Krisis dan Duka Cita

Seorang Muslim Semestinya Tidak Perlu Melewati Tahap Kedukaan

Musibah di tanah air silih berganti. Gempa bumi, banjir, longsor, tsunami, likuifaksi, erupsi gunung berapi, dan berbagai musibah lainnya, seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan.

Ada jenis bencana yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, maka tidak ada peringatan dini untuk mempersiapkan diri.

Ada beberapa jenis bencana yang bida dipredikai sehingga ada peringatan sebelum kejadian.

Kita juga belajar dari wabah virus corona yang sempat melanda dunia sejak 2019. Jika wabah ini terus bertahan akan menimbulkan semakin banyak korban.

Banyak manusia mengalami kedukaan dan akan melewati fase-fase kedukaan.

Suasana krisis akan semakin nyata. Suasana kedukaan akan semakin mendalam.

Memahami lima tahap Kubler-Ross ini membuat kita mengerti bahwa pada dasarnya, semua kedukaan akan berujung pada penerimaan.

Dan ujung itu sesungguhnya sudah menjadi sikap hidup orang beriman.

Maka mengapa kita harus memelihara denial, anger, bargaining dan depression?

Mengapa kita tidak langsung bersikap acceptance saja, disertai membangun harapan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang?[ind]

Sumber: Jogja Family Center Channel

Bahan Bacaan:

Christina Gregory, Ph.D., The Five Stages of Grief, An Examination of the Kubler-Ross Model, dalam : https://www.psycom.net/depression.central.grief.html, April 2019

Tags: Seorang Muslim Semestinya Tidak Perlu Melewati Tahap Kedukaan
Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC
Previous Post

Musyawarah adalah Sendi Bermasyarakat, Rasul pun Gemar Bermusyawarah

Next Post

Ayah Bunda, Inilah 6 Manfaat Berkisah untuk Anak

Next Post
Ayah Bunda, Inilah 6 Manfaat Berkisah untuk Anak

Ayah Bunda, Inilah 6 Manfaat Berkisah untuk Anak

Jangan Asal Enak Dimakan

Aneka Selera di Antara Kita

Jadikanlah Segala Sesuatu Bernilai Zikir

Belajar Kelembutan dari Rasulullah

FOKUS+

TERPOPULER

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    25426 shares
    Share 10170 Tweet 6357
  • Filatosofi, Filosofi di Balik Lato-lato

    339 shares
    Share 136 Tweet 85
  • 5 Pro dan Kontra Media Sosial

    2374 shares
    Share 950 Tweet 594
  • Cara Beristighfar untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

    1243 shares
    Share 497 Tweet 311
  • Membaca Alfatihah setelah Shalat Bukan Bid’ah

    459 shares
    Share 184 Tweet 115
  • Lirik dan Terjemahan Lagu Rahmatun Lil’Alameen – Maher Zain, Viral di TikTok

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    7550 shares
    Share 3020 Tweet 1888
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    554 shares
    Share 222 Tweet 139
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    2193 shares
    Share 877 Tweet 548
  • Langkah Mencapai Target di 2023 dengan SMART

    169 shares
    Share 68 Tweet 42
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • CAREERS

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga