SEORANG muslim semestinya tidak perlu melewati lima tahap kedukaan. Ada faktor value yang sangat kuat, yang menuntun umat Islam untuk bersikap ridha, sabar, tawakal dan berserah diri kepada Allah dalam semua kondisi.
Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan menjelaskan mengenai perbedaan respon manusia dalam menghadapi krisis.
Meskipun telah ditulis teorinya, namun Kubler-Ross menyatakan bahwa tidak semua individu akan melalui tahap-tahap tersebut, baik dari segi urutan tahap, ada atau tidak adanya tahap tertentu, juga dari segi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh tahap kedukaan.
Ada manusia yang penuh melewati lima tahap tersebut, ada yang hanya tiga atau empat tahap, bahkan ada yang tidak mengalami sama sekali, karena langsung berada dalam tahap penerimaan.
Tidak perlu berlama-lama apabila menghadapi sitauasi denial, anger, bergaining dan depression. Jika perlu, lompati itu semua, karena umat muslim selalu meyakini keadilan dan kasih sayang Allah.
Tidak perlu membuang waktu untuk bersedih, kecewa, marah dan tidak menerima takdir Allah.
Sebagai manusia beriman, kita ridha dengan segala ketetapan Allah atas makhluk.
Kewajiban manusia adalah melakukan usaha terbaik, disertai keikhlasan, ketaatan kepada aturan-Nya, meninggalkan larangan-Nya, selalu berdoa kepada-Nya, dan akhirnya bersikap tawakal, menyerahkan semua hasil kepada Allah yang Maha Kuasa.
Ridha dengan pemberian, ridha dengan karunia, ridha dengan ketetapan Allah. Inilah hakikat acceptance, yang menjadi tahap kelima kedukaan.
Baca Juga: Tahap Melewati Krisis dan Duka Cita
Seorang Muslim Semestinya Tidak Perlu Melewati Tahap Kedukaan
Musibah di tanah air silih berganti. Gempa bumi, banjir, longsor, tsunami, likuifaksi, erupsi gunung berapi, dan berbagai musibah lainnya, seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan.
Ada jenis bencana yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, maka tidak ada peringatan dini untuk mempersiapkan diri.
Ada beberapa jenis bencana yang bida dipredikai sehingga ada peringatan sebelum kejadian.
Kita juga belajar dari wabah virus corona yang sempat melanda dunia sejak 2019. Jika wabah ini terus bertahan akan menimbulkan semakin banyak korban.
Banyak manusia mengalami kedukaan dan akan melewati fase-fase kedukaan.
Suasana krisis akan semakin nyata. Suasana kedukaan akan semakin mendalam.
Memahami lima tahap Kubler-Ross ini membuat kita mengerti bahwa pada dasarnya, semua kedukaan akan berujung pada penerimaan.
Dan ujung itu sesungguhnya sudah menjadi sikap hidup orang beriman.
Maka mengapa kita harus memelihara denial, anger, bargaining dan depression?
Mengapa kita tidak langsung bersikap acceptance saja, disertai membangun harapan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang?[ind]
Sumber: Jogja Family Center Channel
Bahan Bacaan:
Christina Gregory, Ph.D., The Five Stages of Grief, An Examination of the Kubler-Ross Model, dalam : https://www.psycom.net/depression.central.grief.html, April 2019