ChanelMuslim.com – Sahabat Muslim, perselingkuhan ternyata bisa jadi tanda bahwa si pelaku mengidap gangguan kepribadian. Ada beberapa gangguan yang mungkin saja dialami. Tergantung, dengan alasan apa si pelaku memutuskan untuk berselingkuh.
Baca Juga: Kajian Islam: Perselingkuhan Rumah Tangga
Perselingkuhan Bisa jadi Tanda Gangguan Kepribadian
Seperti diketahui, dalam Islam dan secara norma, perselingkuhan tentunya sebuah perilaku yang sangat buruk sehingga tidak pantas dilakukan.
Bagaimana bisa, seseorang yang sudah mempunyai pasangan yang sah, tapi lebih tertarik terhadap orang lain yang tidak sah baginya?
Selain itu, hal tersebut pastinya menguras banyak tenaga, waktu, dan uang karena pelaku harus berselingkuh secara sembunyi-sembunyi, berbohong kepada pasangan sah, dan harus melakukan perilaku-perilaku buruk lainnya untuk menutupi perilaku buruk utamanya tersebut.
Dikutip dari alodokter.com, setidaknya ada salah satu dari tiga kemungkinan pelaku perselingkuhan mempunyai gangguan kepribadian ini.
1. Gangguan kepribadian ambang (Borderline Personality Disorder)
Orang dengan gangguan kepribadian ambang cenderung tidak stabil dalam menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan memiliki penilaian yang dapat berubah dengan cepat.
Contoh pada awal kenal, ia bisa menganggap kamu sebagai teman, tapi seketika kamu bisa dianggap sebagai musuh olehnya.
Selain itu, ia juga bisa secara tiba-tiba berhenti berkomunikasi dengan pasangan hanya karena imajinasi dirinya akan ditinggalkan.
Kepribadian penderita gangguan kepribadian ini dapat berubah-ubah secara drastis, mulai dari sedih, marah, hingga cemas dalam hitungan jam hingga hari.
Oleh sebab itu, gangguan ini jadi sebab seseorang tidak mampu menjalani komitmen bersama pasangan untuk jangka waktu yang lama.
2. Gangguan kepribadian narsisistik (Narcissistic Personality Disorder)
Orang dengan kepribadian ini selalu merass kurang dengan hubungan yang sedang dijalaninya sehingga mencari orang lain untuk mengisi kekosongan tersebut.
Mereka juga membutuhkan perhatian, suka memanfaatkan orang lain untuk kepentingannya, dan cenderung tidak memikirkan perasaan orang lain terkait tindakan yang dilakukannya.
3. Gangguan kepribadian histrionik (Histrionic Personality Disorder)
Seseorang dengan kepribadian ini tidak hanya mementingkan diri sendiri saja, tapi juga bersifat dramatis dan senang menjadi pusat perhatian.
Mereka juga tidak mampu memiliki hubungan yang erat dengan orang lain, tapi senang untuk menggoda secara seksual.
Penderita gangguan ini umumnya berpenampilan menarik dan menjadikan penampilannya sebagai senjata untuk menggoda orang lain, termasuk menggoda pasangan temannya sendiri.
Baca Juga: Jangan Ikuti Jalan Setan
Berkonsultasi dengan Psikolog
Melihat perselingkuhan ini bisa saja merupakan tanda gangguan kepribadian, maka hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya adalah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater terlebih dahulu.
Setelah berkonsultasi, kita bisa mengetahui apakah benar pelaku perselingkuhan mengidap gangguan-gangguan di atas atau tidak.
Kalau iya, maka mungkin saja bisa disembuhkan atau diselesaikan masalahnya sehingga pelaku tidak berselingkuh lagi.
Namun, dikutip dari klikdokter.com, Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., mengemukakan pendapatnya terkait dugaan gangguan kepribadian ambang terhadap selingkuh.
Ia menjelaskan bahwa orang dengan gangguan tersebut punya ciri emosi yang tidak stabil. Mereka juga tidak bisa diabaikan oleh pasangan atau orang sekitarnya, karena kebutuhan akan afeksi atau diperhatikannya itu besar.
Oleh sebab itu, mereka merasa kebutuhannya akan ditemani atau disayang kurang, bisa saja dia cari kebutuhan itu dari orang lain.
Namun, belum ada penelitian yang mengatakan bahwa selingkuh adalah tanda dari Borderline Personality Disorder (BPD)
Alasannya adalah karena tidak semua orang dengan BPD mempunyai hubungan asmara yang sering gagal. Banyak orang BPD yang memiliki hubungan percintaan kuat dan langgeng.
Maka dari itu, Ikhsan menjelaskan bahwa alasan seseorang berselingkuh memang bermacam-macam.
Namun, dikatakan bahwa mereka yang selingkuh punya kontrol diri rendah. Sehingga ketika ada dorongan, mereka akan segera melakukan perselingkuhan agar kebutuhannya bisa terpenuhi.
Sahabat Muslim, semoga kita semua dijauhkan dari perselingkuhan. Perilaku tersebut tentunya sangatlah tidak dibenarkan.
Dalam Islam, hukuman bagi pelaku perselingkuhan sangatlah berat. Seperti diketahui, saat berselingkuh, maka pelaku telah melakukan banyak keburukan, seperti berzina, berbohong, meninggalkan kewajiban sebagai suami atau istri, dan sebagainya.
Kita semua mengetahui hukuman apa yang didapat apabila melakukan semua itu. Oleh sebab itu, jangan pernah sedikit pun terpikir untuk melakukan perselingkuhan, ya, Sahabat Muslim. [Cms]