ChanelMuslim.com – Sahabat Muslim, kita bisa belajar dari runtuhnya kekhalifahan Utsmaniyah. Tidak sepatutnya seorang Muslim melupakan sejarah megahnya, tetapi di saat yang sama tak layak baginya untuk meronta mengenang masa lalu diiringi tangisan sendu tanpa mencoba mengambil hikmah.
Baca Juga: Mengenal Heyreddin Barbarossa, Panglima Tertinggi Angkatan Laut Utsmani (1)
Belajar dari Runtuhnya Utsmaniyah
“Tak ada harapan bagi umat yang lalai masa lalunya, tidak ada masa depan bagi umat yang tak tahu kebesarannya.
“Namun berhenti saja pada masa lalu dengan tangis duka adalah tanda kemalasan, sebagaimana di saat yang sama, tak peduli dengan sejarah adalah sebuah kedengkian juga kebodohan.” Sebuah pesan DR Mustafa As Siba’i dalam Kitab Min Rawa’i Hadharatina.
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin @gensaladin, dijelaskan bahwa runtuhnya kekhalifahan Utsmani, mengajak kita untuk menyelam dalam ramainya arus peradaban.
Ternyata, kita pernah, bahkan beberapa kali runtuh dalam rentang 1440 tahun umur Umat ini. Namun, keadaan hari ini seakan mengabarkan pada kita bahwa semua baik-baik saja.
Keruntuhan Utsmani jadi contoh bahwa umat Islam bisa jatuh terperosok jika menjauh dari rahasia kemenangan kita. Apa itu?
DR Raghib Sirjani mengungkapkan, bahwa jatuhnya sebuah peradaban tidak terjadi tiba-tiba tanpa dirasa. Lebih jauh dari itu, keruntuhan disebabkan oleh proses yang sangat panjang, yang bermula dari jauhnya manusia dari Islam.
Ketika retak sendi kemenangan, maka pupus harapan, kekayaan tak ada arti, kemegahan hanya ilusi, sementara jurang gelap itulah sebenarnya yang menghampiri.
Tidak akan cukup satu tulisan untuk mendeskripsikan betapa kacaunya keadaan Umat Islam saat Khilafah Utsmani runtuh, tetapi bisa dipastikan alasan utamanya adalah hilangnya Islam di hati kaum Muslimin.
Dan datanglah kemudian, mahar yang harus dibayar untuk menuju kebangkitan kembali, adalah kembalinya kita pada Islam sebagaimana generasi Sahabat Nabi.
Biarlah Imam Malik mengakhiri tulisan ini dengan pesan gagahnya, “Tak akan bangkit Umat ini kecuali dengan perkara yang telah membangkitkan generasi sebelum mereka.”
Sahabat Muslim, semoga kita selalu teguh dalam agama Islam dengan selalu bersemangat dalam beribadah. [Cms]