MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membuka opsi Indonesia menjadi tempat uji klinis vaksin kanker Rusia.
Terkait ini, pakar global health security Dicky Budiman mengatakan rencana tersebut tidak otomatis bisa langsung berjalan.
Ada sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi sebelum memutuskan uji klinis, baik dari sisi keamanan, regulasi, maupun kesiapan infrastruktur.
Salah satunya, Dicky meminta Indonesia untuk mencari kejelasan kualitas vaksin kanker buatan Federal Medical and Biological Agency (FMBA) Rusia bernama EnteroMix itu. Hal itu diketahui dengan menelaah hasil fase uji pra klinik dan uji klinis sebelumnya.
Dalam menelaah hasil uji fase praklinik dan klinik vaksin kanker Rusia EnteroMix itu, Dicky menilai perlu melibatkan kementerian dan lembaga terkait. Termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Komite Etik serta ahli independen supaya keputusan transparan dan kredibel.
Lalu, Dicky juga mengingatkan bila nanti uji klinis jadi dilakukan di Indonesia, ia meminta pemerintah untuk memperhatikan komunikasi yang baik ke publik.
Baca juga: Manfaat Kacang Hitam bagi Kesehatan
Menkes Buka Peluang Uji Klinis Vaksin Kanker Asal Rusia di Indonesia
Secara prinsip uji klinis vaksin kanker di Indonesia bisa relevan, mengingat beban kanker di Tanah Air masih sangat tinggi.
Selain itu, faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup masyarakat Indonesia berbeda dengan Rusia. Kondisi ini, lanjut Dicky menjadi alasan kuat untuk melakukan penelitian lokal guna melihat efektivitas dan keamanan vaksin dalam konteks populasi Indonesia.
Dengan beban kanker yang terus meningkat, pemerintah disebut perlu mempertimbangkan secara cermat setiap langkah, agar inovasi medis yang masuk benar-benar memberi manfaat dan tidak menimbulkan risiko baru bagi masyarakat.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi kabar mengenai vaksin kanker yang dikembangkan ilmuwan Rusia. Budi mengaku sudah berkomunikasi dengan perusahaan pembuat vaksin tersebut.
Meski banyak yang menyebut EnteroMix sebagai vaksin, Budi lebih memilih menyebutnya obat. Hanya saja, metode pengujiannya memang serupa dengan vaksin.
Sebelumnya, ilmuwan Rusia memperkenalkan vaksin kanker bernama EnteroMix yang diklaim memiliki efikasi hingga 100 persen. Hasil uji klinis menunjukkan EnteroMix tidak hanya efektif, tapi juga aman tanpa menimbulkan efek samping serius.
EnteroMix merupakan vaksin berbasis mRNA, teknologi yang juga dipakai dalam vaksin COVID-19. Cara kerjanya adalah melatih sistem imun tubuh agar bisa mengenali sekaligus menghancurkan sel kanker.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Saat ini, EnteroMix masih menunggu persetujuan akhir dari Kementerian Kesehatan Rusia sebelum bisa dipasarkan secara luas.
Berbeda dengan terapi tradisional seperti kemoterapi atau radiasi, EnteroMix bersifat terpersonalisasi sesuai kondisi tiap pasien. Hasil uji coba juga menunjukkan pasien dapat mentoleransi pengobatan dengan baik.
Sebelumnya, Rusia telah memulai uji klinis vaksin onkolitik EnteroMix dengan melibatkan 48 relawan.
Vaksin ini dikembangkan oleh Pusat Penelitian Medis Radiologis Nasional Kementerian Kesehatan Rusia bersama Institut Biologi Molekuler Engelhardt (EIMB) dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (RAS).
Menurut laporan dari platform intelijen medis MedPath, EnteroMix menggunakan empat virus yang tidak berbahaya untuk menyerang tumor kanker. Selain itu, vaksin ini juga memperkuat sistem kekebalan pasien agar lebih efektif melawan kanker. [Din]