KONSELOR ASI dari Sentra Laktasi Muslimah, Laras, menjelaskan bahwa manajemen ASI selama puasa Ramadan tidak hanya tergantung pada faktor eksternal, tetapi juga pada kondisi internal ibu hamil itu sendiri.
Menurut Laras, “Kalau kalori makanan dan minum itu kan dari dalam tubuh ibunya, jadi manajemen dalam tubuh ibunya aja yang diubah, ibaratnya yang berubahnya hanya itu. Tapi kalau manajemen dari luarnya, misalnya penggunaan anaknya, itu tetap sama insya Allah, tetap akan terjaga produksinya.”
Laras juga menjelaskan bahwa untuk ibu hamil, kemampuan untuk berpuasa selama Ramadan tergantung pada kondisi masing-masing.
“Untuk yang kehamilan, pas yang berapa nih triwulannya? Kalau itu semua tergantung sama kondisi masing-masing juga, beda-beda ya kadang-kadang,” ungkap Laras.
Manajemen ASI Selama Puasa Ramadan
Laras menambahkan bahwa trimester pertama kehamilan biasanya lebih sulit karena masuknya makanan yang sulit dan nutrisi yang berkurang.
“Ada yang merasa bahwa trimester pertama itu lebih susah karena masuk makanan aja juga susah gitu ya, jadi ibaratnya trimester pertama itu kenapa kita banyak keluhan mual, karena biasanya kan ada nutrisi yang berkurang tuh, itu harusnya nutrisi normalnya proteinnya sekian, ternyata yang bisa masuk sekian, nah itu yang makin menimbulkan mual dan efek hamil di trimester satu,” jelasnya kepada Chanelmuslim.com, Senin (17/02/2025) ditemui di sela kegiatan Posyandu di Mawar Asih 2, Jatiasih, Kota Bekasi.
Namun, Laras menekankan bahwa selama nutrisi ibu hamil tercukupi, maka berpuasa selama Ramadan tidak menjadi masalah.
“Selama nutrisinya tercukupi, ibunya merasa sanggup, boleh. Tapi kalau misalkan ada keluhan lain, ya yang menyertakan, karena kan gimana pun juga perkembangan janin di awal itu yang penting gitu,” tambahnya.
Laras juga menjelaskan bahwa trimester kedua dan ketiga kehamilan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
“Mungkin kalau kuat bisa di trimester dua udah hilang keluhannya gitu kan ya, pelan-pelan nutrisinya juga balik lagi, ibunya dengan itu mungkin bisa lebih sering nyusuin. Kalau trimester tiga lebih ke kayak, mungkin kalau lapar akhirnya kontraksi juga bisa kan, jadi balik lagi semua sih tergantung seberapa nutrisi yang ibu rasa cukup,” jelas Laras yang selalu hadir mengedukasi ibu-ibu dalam kegiatan Majelis Kesehatan Aisyiyah Jatiasih.
Laras menutup penjelasannya dengan menekankan bahwa manajemen ASI selama puasa Ramadan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing ibu hamil.
“Hariannya tidak berbeda antara sebelum Ramadan sama Ramadan,” tutupnya.[ind]