ChanelMuslim.com – Buat kamu penderita asam urat, daftar makanan pengundang asam urat ini penting untuk kamu ketahui. Biasanya kalau soal makanan, penyuka kuliner pasti tidak ada pantangan.
Lain halnya jika kamu memiliki riwayat asam urat, lebih baik hindari makanan berikut ya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Penyakit Asam Urat
Daftar Makanan Pengundang Asam Urat
Dokter Decsa Medika Hertanto dalam postingan Instagram-nya memberikan daftar makanan yang perlu dihindari atau minimal dibatasi oleh para penderita asam urat.
“Bagi penderita asam urat, makanan tersebut jika bisa, dibatasi agar tidak kumat sakitnya,” tulis @dokterdecsa pada 2 Januari 2022 lalu.
View this post on Instagram
Lantas, apa saja makanan pengundang asam urat?
- Jeroan
- Daging merah (sapi, kambing)
- Makanan laut seperti kerang, sarden, dan tuna
- Alkohol
- Makanan dan minuman manis
Baca Juga: Detox Asam Urat dan Darah Tinggi dengan Rumput Laut
Dilansir laman awalbros.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Awal Bros Batam, dr. Ani Yeo, SpPD mengatakan kadar normal asam urat dalam darah 7,0 sampai 7,2 miligram perdesiliter (mg/dl) bagi laki – laki, dan 5,7 sampai 6,7 mg/dl pada perempuan.
Dalam keadaan yang melebihi normal itu, maka terbentuklah kristal monosodium urat yang mengendap di sendi.
Asam urat adalah penyakit khas di persendian. Penyakit ini akan menyebabkan gejala nyeri tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di persendian.
Tubuh yang sering terkena asam urat adalah sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.
Penyakit ini kerap disamakan dengan rematik, padahal kedua penyakit ini berbeda.
Rematik adalah istilah umum untuk menggambarkan rasa sakit persendian atau otot yang mengalami peradangan, sementara itu penyakit asam urat hanya salah satu penyebab nyeri pada persendian.
Pada gejalanya, rasa nyeri dan pembengkakan yang dirasakan penderita disebabkan terjadinya tusukan kristal–kristal tajam di sekitar sendi yang terbentuk akibat penumpukan zat asam urat.
Di samping itu, memiliki riwayat penyakit lain yang berkolaborasi dengan asam urat sangat berpotensi pada kematian.
Dr. Ani memaparkan, seseorang yang menderita penyakit asam urat akan mengalami gejala nyeri yang tak tertahankan hingga mengganggu aktivitas normal.
Sering kali penderita penyakit ini kesulitan untuk berjalan akibat rasa sakit yang sangat mengganggu dan itu dapat muncul kapan saja, tanpa terduga.
Rasa nyeri berkembang dengan cepat dalam tempo yang singkat. Setelah itu, disertai dengan pembengkakan, sensasi panas, serta kemunculan warna kemerahan pada kulit yang melapisi sendi.
Dituliskan juga bahwa pemeriksaan untuk asam urat, sebagai diagnosis awal, penyakit ini harus ditangani dokter yang berkompeten di bidangnya.
Tidak bisa hanya dengan pengecekan darah yang biasa dibuka di tempat-tempat umum.
Pemeriksaan atau tes untuk memastikan adanya kristal–kristal natrium urat pada persendian itu harus dilakukan dengan pengambilan darah pada orang yang melaksanakan puasa dalam waktu 10 jam.
Dari hasil tes itu, dokter juga perlu melihat riwayat penyakit lain yang diderita pasien.
Apabila menunjukkan kadar asam urat dalam darah di atas 9 sampai 10 mg/dl, tetapi tidak memiliki riwayat penyakit beresiko, maka penanganannya dapat dibantu dengan obat-obat standar.
Dalam hal ini, disarankan penderita gout untuk melakukan diet rendah purin yang merupakan protein dari golongan nucleoprotein.
Peningkatan produksi asam urat berasal dari makanan yang banyak mengandung protein yang akhirnya peningkatan pembentukan purrin pada penyakit tertentu.
Batasi konsumsi lemak yang menghambat pengeluaran asam urat seperti, sarden, jeroan, daging merah, dan alkohol.
Kemudian, konsumsi karbohidrat tinggi dan banyak minuman cairan pendorong keluarnya asam urat.[ind/Cms]