KEBIASAAN makan nasi dan mie secara bersamaan masih menjadi favorit banyak masyarakat Indonesia. Meski mengenyangkan, pakar gizi mengingatkan risiko kesehatan jangka panjang dari pola makan tersebut. Kombinasi dua sumber karbohidrat ini berpotensi memicu ketidakseimbangan gizi.
Konsumsi nasi dan mi dalam porsi seimbang dapat membuat asupan karbohidrat mendominasi hingga 80 persen dari total energi harian, sementara protein dan lemak sehat sangat rendah.
Berdasarkan perhitungan, 150 gram nasi dan 100 gram mi menghasilkan sekitar 401 kkal energi, 82 gram karbohidrat, 7 gram protein, dan 2 gram lemak.
Baca juga: Simak Efek Makan Terlambat Secara Konsisten
Makan Mie dan Nasi Secara Bersamaan Memicu Ketidakseimbangan Gizi
Angka tersebut jauh dari pedoman Isi Piringku, yang merekomendasikan 50 persen sayur dan buah, serta 50 persen gabungan karbohidrat dan protein.
Konsumsi nasi dan mi secara rutin dalam jangka panjang dapat memicu obesitas, resistensi insulin, dislipidemia, dan inflamasi kronis.
Kekurangan protein dan lemak sehat juga berdampak pada rendahnya hormon pengatur nafsu makan, seperti leptin dan peptida YY, yang memicu rasa lapar berulang dan konsumsi kalori berlebih, terutama dari sumber karbohidrat sederhana.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Untuk mengurangi risiko tersebut, disarankan beberapa pilihan menu:
Nasi setengah porsi dengan lauk hewani dan nabati serta sayur
Ubi rebus dengan sumber protein seperti telur atau kacang-kacangan ditambah sayur
Mi shirataki dengan protein dan sayuran sebagai menu rendah karbohidrat
Pastikan karbohidrat tidak lebih dari seperempat bagian piring, dan lengkapi dengan protein, lemak sehat, serta serat dari sayuran dan buah. [Din]